
Pencegahan infeksi Hepatitis B dapat dilakukan secara optimal melalui deteksi dini dan vaksinasi. Penyakit yang menyerang organ hati ini masih menjadi ancaman serius di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, FRSPH, FINASIM, seorang spesialis penyakit dalam, seperti dikutip dari Antara pada Senin (28/7/2025).
Menurut dr. Dirga, vaksinasi terbukti sebagai metode pencegahan paling ampuh dengan tingkat keberhasilan di atas 95%. “Proteksi yang diberikan vaksin ini mampu bertahan selama puluhan tahun,” jelasnya. Hepatitis B sendiri merupakan penyakit infeksi virus yang berdampak pada fungsi hati, baik dalam bentuk akut maupun kronis. Jika tidak ditangani, kondisi ini berpotensi memicu kerusakan permanen seperti sirosis hingga perkembangan kanker hati.
Mekanisme Penularan dan Populasi Rentan
Virus Hepatitis B menyebar melalui berbagai media, termasuk kontak dengan darah atau cairan tubuh penderita. Aktivitas berisiko meliputi hubungan intim tanpa proteksi, berbagi jarum suntik, serta penggunaan peralatan pribadi seperti pisau cukur dan alat perawatan kuku yang tidak steril.