Produsen obat sirup batuk India yang dihubungkan dengan kematian 19 anak di Uzbekistan sudah hentikan produksi semua obat. Menurut menkes India Mansukh Mandaviya dan perusahaan, ini dilaksanakan sesudah pengecekan oleh regulator obat pada Jumat 30 Desember 2022.
Uzbekistan: 18 Anak Meninggal sesudah Minum Obat Sirup dari India
Mandaviya menjelaskan penyidikan jadi berlanjut, dan produksi disetop di unit Marion Biotech di Noida, di luar Delhi. Sementara seorang eksekutif senior perusahaan menjelaskan mereka sedang menanti laporan sesudah pengecekan.
“Semua kegiatan manufacturing Marion Biotech di unit Noida sudah disetop tempo hari malam, sementara penyidikan selanjutnya sedang berjalan,” catat Mandaviya di Twitter pada Jumat.
Hasan Harris, legal head Marion Biotech menjelaskan, “Kami menanti laporan, pabrik telah diinspeksi. Kami sudah hentikan produksi semua beberapa obat.”
Baik Marion Biotech atau kementerian kesehatan India tidak selekasnya menyikapi keinginan komentar atas laporan media jika inspektur sudah mendapati beberapa penyelewengan dari ketentuan manufacturing di salah satunya unit produksi perusahaan.
Pada Kamis, media Uzbekistan memberikan laporan korban ke-19, dengan kematian seorang anak berumur setahun. Kementerian Kesehatan Uzbekistan awalnya menjelaskan minimal 18 anak wafat di Kota Samarkand sesudah konsumsi sirup Dok-1 Max bikinan Marion Biotech.
Kementerian Kesehatan Uzbekistan menjelaskan sirup itu memiliki kandungan zat beracun, etilen glikol, dan diberi dalam jumlah yang semakin tinggi dari jumlah standard untuk anak-anak. Ini dilaksanakan baik oleh orangtua mereka, yang menduga itu sebagai obat anti flu, atau atas anjuran apoteker.
Kementerian bahan kimia dan pupuk India keluarkan perintah pada Kamis, memutuskan detail untuk atur pemasaran etilen glikol mulai akhir Maret.
Uzbekistan sudah ambil perlakuan hukum pada perwakilan perusahaan di negara Asia tengah, dan sudah memerintah semua apotek untuk menarik tablet dan sirup Dok-1 Max.
Situs informasi Uzbekistan uzdaily.uz pada Jumat memberikan laporan jika pemasaran semua obat Marion Biotech untuk saat ini disetop di Uzbekistan, mencuplik Tubuh Peningkatan Industri Farmasi negara itu.
India dikenali sebagai ‘apotek dunia’, dan sudah melipatgandakan export farmasi sepanjang dasawarsa paling akhir, sentuh US$24,5 miliar di tahun pajak paling akhir.
Kasus Uzbekistan ikuti kematian minimal 70 anak di Gambia yang sudah dihubungkan dengan sirup pilek dan batuk yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasiskan di New Delhi.
Perusahaan itu menentang lakukan kekeliruan, dan inspektur pemerintahan India tidak mendapati kontaminasi dalam contoh tes sirup obat batuk berkaitan dengan kematian di Gambia dan menjelaskan mereka penuhi standard pemerintahan.
4 orang meninggal dan tiga yang lain pada keadaan krisis susul tubrukan di antara dua helikopter di dekat Sea World, Gold Coast, Australia
Ini sebagai konflik terbuka yang jarang ada yang mengikutsertakan Rusia dan India, negara yang dipandangnya sebagai rekan.
Perusahaan data kesehatan Airfinity yang berbasiskan di Inggris meramalkan COVID-19 di China akan tewaskan 1,tujuh juta orang di akhir April 2023
6 orang meninggal sesudah kecelakaan bis dan truk mengakibatkan kebakaran besar di terowong jalan tol di tepian Seoul, Korea Selatan
Uzbekistan menjelaskan 18 dari 21 anak yang minum obat sirup asal India saat terserang penyakit pernafasan kronis wafat sesudah mengkonsumsinya
Informasi Hebat 3 Dunia mengenai penampikan pembangunan mushola di Korea Selatan, menteri di Jepang mundur, dan balita di India jadi korban setubuhian
Kota yang hendak jadi tuan-rumah Olimpiade 2036 peluang Ahmedabab di negara sisi Gujarat, India.
Pada November, Zelensky minta beberapa negara G20 untuk menetapkan 10 butir formulasi perdamaian dan akhiri perang Ukraina
Tunisha Sharma semakin dikenali karena aktingnya dalam seri tv sinetron Chakravartin Ashoka Samrat
Tiga tentara Rusia meninggal sesudah terkena pecahan drone Ukraina yang ditembak jatuh saat serang pangkalan militer Engels di Saratov