
Tragedi Runtuhnya Musala di Ponpes Al Khoziny: Dukungan untuk Korban dan Desakan Penegakan Hukum
Sebuah musala tiga lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk dan menimbulkan korban jiwa yang signifikan. Peristiwa ini memicu respons cepat dari berbagai pihak, termasuk politisi dan instansi terkait, yang menekankan pentingnya penanganan korban, penyelidikan hukum, serta upaya pencegahan di masa depan.
1. Pendampingan dan Perlindungan bagi Korban
Atalia Praratya, anggota Komisi VIII DPR dari Partai Golkar, menyerukan agar korban selamat dan keluarga yang terdampak mendapat:
- Pendampingan dari pihak berwenang.
- Kompensasi sebagai bentuk tanggung jawab.
- Dukungan psikologis untuk pemulihan trauma.
Ia menegaskan bahwa aspek kemanusiaan harus menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana ini.
2. Penegakan Hukum Jika Ada Kelalaian
Atalia juga menyoroti pentingnya penyelidikan menyeluruh. Jika ditemukan indikasi kelalaian dalam pembangunan atau pengawasan struktur musala, proses hukum harus dijalankan untuk memastikan pertanggungjawaban. Langkah ini dinilai krusial demi memberikan keadilan bagi korban dan keluarga.
3. Panduan Teknis Pembangunan Pesantren
Menyikapi fakta bahwa banyak pesantren dibangun secara swadaya tanpa mengikuti prosedur formal, Atalia mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk segera menyusun panduan teknis konstruksi. Hal ini diharapkan dapat mencegah insiden serupa terjadi kembali.
4. Update Korban dan Proses Identifikasi
Hingga 7 Oktober 2025, Tim SAR gabungan telah menemukan:
- 61 jenazah utuh
- 7 bagian tubuh (body part)
Total korban tewas sementara diperkirakan mencapai 63 orang, namun angka pasti masih menunggu hasil identifikasi dari DVI (Disaster Victim Identification).
Gambar
Sebuah foto menunjukkan tim SAR gabungan sedang bekerja di lokasi reruntuhan untuk mengevakuasi jenazah.
Poin-Poin Kunci
- Kemanusiaan: Perlindungan dan pendampingan korban.
- Hukum: Penyelidikan kelalaian dan penegakan keadilan.
- Pencegahan: Penyusunan panduan teknis pembangunan pesantren.
- Transparansi: Proses identifikasi korban oleh DVI.
Tautan Terkait
- Kemenag Akan Undang Kiai hingga Pengasuh Ponpes Bahas Standar Pembangunan
- Anggota DPR Minta Proses Pidana Ponpes Al Khoziny Roboh jika Ada Kelalaian
- Kemenag Sebut Sejumlah Ponpes Dibangun Swadaya tanpa Prosedur Formal
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui sumber-sumber terkait di atas.