
16 Besar Finalis Zetrix Miss Universe Indonesia 2025 Terjun ke Masyarakat dalam Kegiatan Sosial
Para finalis Top 16 Zetrix Miss Universe Indonesia 2025 menggelar aksi nyata di tengah masyarakat sebagai bagian dari rangkaian *bootcamp* ajang kecantikan bergengsi ini. Mereka terlibat dalam serangkaian kegiatan sosial di Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Rabu (17/9/2025), dengan fokus pada isu-isu penting seperti pencegahan stunting, perlindungan anak dan perempuan, serta penguatan ekonomi kreatif.
Kelly Tandiono, National Director Zetrix Miss Universe Indonesia 2025, menjelaskan bahwa pemilihan tema ini merupakan hasil kolaborasi dengan Yayasan Plan Indonesia.
“Ini bukan sekadar keputusan saya sendiri, tapi kami berdiskusi bersama Plan Indonesia untuk menentukan program yang paling tepat,” ujar Kelly saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, topik yang diangkat dipilih karena relevan dengan upaya pemberdayaan yang sudah berjalan di masyarakat.
“Kami tidak hanya fokus pada stunting atau gizi, tapi juga isu kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, serta pengembangan ekonomi kreatif,” tambahnya.
Kelly juga menekankan bahwa para finalis diberi kebebasan untuk memilih fokus advokasi sesuai minat mereka.
“Saya memberikan berbagai pilihan program agar mereka bisa menentukan sendiri mana yang paling dekat dengan hati mereka,” jelasnya.
Edukasi dan Aksi Nyata
Kelly menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas. Para finalis tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga diharapkan dapat melanjutkan advokasi mereka di masa depan.
“Tujuannya agar mereka merasa terhubung dengan isu yang dipilih dan bisa mengembangkannya bersama Plan Indonesia,” ucapnya.
Ia menambahkan, keberlanjutan program ini bergantung pada komitmen masing-masing finalis.
“Saya tidak memaksa mereka. Saya hanya memberikan platform, dan mereka yang akan menentukan langkah selanjutnya,” katanya.
Di RPTRA Rasela, Rawa Badak Selatan, para finalis dibagi menjadi tiga kelompok dengan fokus berbeda. Kelompok pertama, terdiri dari Kirana Larasati, Rita Nurmaliza, Rhany Riyanti, dan Felitsa, mengedukasi warga tentang stunting dan gizi seimbang melalui kegiatan memasak *nugget* sehat berbahan wortel bersama ibu-ibu PKK.
“Stunting masih menjadi masalah yang harus kita perangi agar generasi mendatang tumbuh lebih sehat,” ujar Kirana Larasati.
Sementara itu, kelompok kedua membahas perlindungan anak dan pencegahan kekerasan seksual di RW 02. Kelompok ketiga fokus pada pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif di RW 10 dan RW 11.
Lokasi yang Tepat untuk Dampak Maksimal
Kelly mengungkapkan, pemilihan Rawa Badak Selatan sebagai lokasi kegiatan didasarkan pada rekomendasi Plan Indonesia, yang telah menjalankan berbagai program di sana sejak 2022.
“Saya sudah lama bekerja sama dengan Plan Indonesia, jadi saya tahu bagaimana mereka beroperasi. Lokasi ini dipilih karena program pemberdayaannya sudah berjalan,” jelasnya.
Pertimbangan lainnya mencakup faktor keamanan, aksesibilitas, dan efisiensi waktu mengingat jadwal *bootcamp* yang padat sebelum *Grand Final*.
Kegiatan ini merupakan bagian dari *bootcamp* Miss Universe Indonesia 2025 yang telah berlangsung sejak 16 September 2025.
Komitmen Jangka Panjang
Kelly berharap, pengalaman lapangan ini dapat memicu semangat para finalis untuk terus berkontribusi pada isu-isu sosial.
“Saya ingin ini berkelanjutan, tidak hanya sekali ini saja. Semuanya tergantung pada keseriusan para kontestan,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Finalis Top 16 Zetrix Miss Universe Indonesia 2025 tidak hanya menampilkan kecantikan dan talenta, tetapi juga membuktikan kepedulian mereka terhadap masalah-masalah nyata di masyarakat.
*Bootcamp* kali ini menjadi bukti bahwa ajang kecantikan dapat menjadi wadah untuk mendorong perubahan sosial yang lebih luas.