
Gas Air Mata: Efek, Bahaya, dan Cara Menanganinya
Polisi kerap menggunakan gas air mata (*tear gas*) untuk mengendalikan kerumunan, terutama saat demonstrasi. Meski jarang berakibat fatal, zat ini dapat memicu iritasi parah pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Dua jenis yang paling umum dipakai adalah CS (*Chlorobenzylidene malononitrile*) dan CN (*Chloroacetophenone*).
*”Senyawa CS mengandung bahan kimia seperti metil isobutil keton (MIBK) sebagai pembawa. Zat inilah yang merangsang reseptor saraf dan menimbulkan rasa nyeri,”* jelas Agus Haryono, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, seperti dilaporkan *dapetblog.com* (8/10/2020).
Berikut fakta penting seputar gas air mata yang perlu dipahami:
1. Berapa Lama Efek Gas Air Mata Bertahan?
Gas air mata sebenarnya bukan gas murni, melainkan partikel padat atau cair yang disemprotkan sebagai aerosol. Zat ini mengiritasi selaput lendir di mata, hidung, dan paru-paru.
Efek gas CS biasanya hilang dalam 5–10 menit setelah korban menghirup udara bersih. Namun, iritasi kulit atau mata bisa bertahan hingga berjam-jam jika tidak ditangani. Sementara itu, gas CN memiliki durasi lebih panjang—bahkan mencapai 30 menit (*dapetblog.com*, 23/8/2024).
2. Gejala yang Muncul Saat Terpapar
Reaksi tubuh muncul sekitar 30 detik setelah terpapar, seperti:
– Mata berair, pedih, dan pandangan kabur
– Sensasi terbakar di tenggorokan
– Batuk, hidung berair, dan sesak napas
– Iritasi kulit atau nyeri dada
Pada kasus berat, korban bisa muntah, diare, atau mengalami disorientasi. Penderita asma atau gangguan pernapasan berisiko lebih tinggi, bahkan berpotensi mengalami gagal napas (*dapetblog.com*, 3/10/2022).
3. Langkah Pertolongan Pertama
Cara tercepat mengurangi efeknya adalah mencari udara segar. *”Siram area yang terpapar dengan air mengalir untuk menurunkan konsentrasi senyawa CS,”* saran Agus.
CDC merekomendasikan:
– Lepaskan pakaian terkontaminasi
– Mandi dengan sabun dan air
– Bilas mata selama 10–15 menit (hindari menggosok)
– Jika gas dilepaskan di luar ruangan, bergeraklah ke tempat lebih tinggi karena gas cenderung mengendap di permukaan tanah.
4. Mitos Pasta Gigi untuk Netralkan Gas Air Mata
Beredar anggapan bahwa mengoleskan odol ke wajah bisa meredakan iritasi. Faktanya, *”Pasta gigi tidak memberikan efek signifikan,”* tegas Agus. Solusi terbaik tetap menggunakan air mengalir untuk membersihkan senyawa kimia.
5. Dampak Jangka Panjang
Paparan berulang atau dosis tinggi berisiko menyebabkan:
– Gangguan pernapasan kronis
– Asma atau glaukoma
– Kerusakan paru-paru dan kebutaan (*CDC*)
Setelah terpapar, segera mandi dan ganti pakaian untuk meminimalkan residu kimia yang menempel.