
Aktor Ammar Zoni Terjerat Kasus Narkoba untuk Keempat Kalinya: Mengapa Sulit Lepas dari Jerat Narkoba?
Kasus narkoba kembali menyeret nama Ammar Zoni, kali ini menjadi yang keempat kalinya. Meski sebelumnya telah menjalani rehabilitasi dan hukuman, aktor ini masih kesulitan melepaskan diri dari jerat zat terlarang. Hal ini mengundang pertanyaan: mengapa proses pemulihan kecanduan narkoba seringkali menemui jalan buntu?
Motif Penggunaan Narkoba sebagai Pelarian
Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M. Syahduddi, seperti dikutip dari Kompas.com, Ammar Zoni mengaku menggunakan narkoba sebagai pelampiasan saat menghadapi masalah rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa tekanan emosional seringkali menjadi pemicu kekambuhan.
Psikolog Ungkap Tantangan Pemulihan Kecanduan
Sani Budiantini Hermawan, S.Psi, seorang psikolog, menjelaskan bahwa kegagalan seseorang untuk lepas dari narkoba tidak selalu disebabkan oleh kurangnya niat. Ada faktor-faktor mendalam yang memengaruhi, seperti:
1. Kerusakan pada Otak – Ketergantungan berat dapat merusak fungsi otak, membuat pengguna sulit berpikir jernih saat gejala sakau muncul. Rasa hampa, kecemasan, hingga tantrum mendorong mereka kembali menggunakan narkoba.
2. Relapse adalah Bagian dari Proses – Kekambuhan bukan sekadar gagal niat, melainkan bagian alami dari pemulihan yang kompleks. Banyak yang kembali menggunakan narkoba karena tidak sanggup menahan gejala putus zat.
3. Peran Rehabilitasi yang Holistik – Pemulihan memerlukan pendekatan medis dan psikologis jangka panjang, bukan sekadar hukuman. Tujuannya memulihkan fungsi otak, mengembalikan kontrol diri, serta membantu reintegrasi ke masyarakat.
Kesimpulan: Kecanduan Butuh Penanganan Komprehensif
Artikel ini menegaskan bahwa kecanduan narkoba adalah masalah kesehatan multidimensi. Solusinya tidak hanya terletak pada hukum, tetapi juga dukungan medis, psikologis, dan sosial yang berkelanjutan untuk mencegah kekambuhan.