
Industri motor listrik Indonesia sedang diuji dengan perubahan kebijakan. Tahun ini, insentif subsidi pemerintah yang sebelumnya dinikmati telah berakhir, memaksa pelaku pasar beradaptasi dengan kondisi baru. Situasi ini turut memengaruhi pola konsumsi masyarakat dan langkah strategis produsen dalam memperkuat posisi di pasar.
Baca juga: IMOS 2025: Suzuki Kenalkan Access 125 dan Program Penjualan
Meski tantangan subsidi menghilang, Alva tetap optimis prospek motor listrik cerah. Purbaja Pantja, CEO Alva, menyatakan bahwa dukungan pemerintah tidak melulu soal bantuan finansial, melainkan juga pembangunan ekosistem yang memudahkan konsumen mengadopsi kendaraan ramah lingkungan ini.

“Pasar memang sedang beradaptasi karena tidak ada subsidi seperti tahun lalu, tapi kami bersyukur produk baru Entry memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat,” ujar Purbaja di Tangerang, Rabu (24/9/2025).
Menurutnya, strategi Alva mencakup penyediaan infrastruktur pendukung seperti *boost charging station*, layanan *service point*, hingga area parkir khusus motor listrik. Langkah ini bertujuan meminimalkan kendala teknis yang mungkin dihadapi pengguna, mulai dari pengisian daya hingga perawatan kendaraan.
“Inisiatif pengembangan ekosistem, termasuk fasilitas *charging* atau parkir gratis, sangat berdampak positif bagi pengguna,” jelasnya.
Baca juga: Spesifikasi dan Harga Suzuki Access 125 yang Meluncur di IMOS 2025
Dengan ekosistem yang semakin matang, Alva yakin minat masyarakat terhadap motor listrik tetap tinggi meski tanpa subsidi langsung. Kehadiran varian Entry juga disebut sebagai solusi harga yang lebih terjangkau, memperluas pilihan konsumen.
Sinergi antara inovasi produk dan penguatan infrastruktur diharapkan menjadi kunci percepatan transisi menuju kendaraan listrik di Tanah Air.