
JAKARTA, KOMPAS.com – Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tetap tenang dan bersatu pasca-insiden meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, setelah tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan.
Organisasi ini menegaskan pentingnya memelihara stabilitas keamanan sekaligus mengutamakan prinsip demokrasi dan kemanusiaan dalam menyikapi peristiwa tersebut.
Ajakan untuk Menjaga Kondusivitas
Ari Nurcahyo, Ketua Badan Pekerja FMKI, menyerukan agar situasi keamanan dan dinamika sosial politik tetap terkendali demi kepentingan nasional. Pernyataan ini disampaikan secara resmi pada Jumat (29/8/2025).
FMKI turut menyampaikan duka cita mendalam atas korban jiwa dalam insiden ini. Mereka mendorong agar tragedi ini menjadi bahan refleksi bersama bagi seluruh pihak.
Seruan kepada Pemimpin dan Masyarakat
FMKI meminta para pemimpin negara untuk lebih memperhatikan kepentingan rakyat. Di sisi lain, masyarakat diharapkan tidak terpancing oleh informasi yang berpotensi memecah belah.
Selain itu, organisasi ini mendesak Presiden dan lembaga negara untuk segera mengambil tindakan nyata guna memastikan demokrasi berjalan lancar dan hukum ditegakkan secara adil.
Elite Politik Diminta Berhenti Bertikai
FMKI juga meminta para elite politik menghentikan persaingan yang hanya menghabiskan energi bangsa dan berisiko memicu ketidakstabilan sosial. Mereka berharap tragedi ini menjadi pengingat bagi pemimpin untuk selalu berpihak pada rakyat.
Demonstrasi Berlanjut di Jakarta
Aksi protes masih berlangsung di Jakarta hingga Jumat malam, termasuk di sekitar Kwitang, Jakarta Pusat, dekat Markas Brimob Polda Metro Jaya. Kericuhan juga terjadi di dekat Gedung DPR dan Polda Metro Jaya.
Kronologi Meninggalnya Affan Kurniawan
Affan Kurniawan (21) tewas saat sedang mengantar pesanan makanan. Insiden terjadi ketika demo di Gedung DPR RI berubah ricuh dan dibubarkan aparat.
Menurut kesaksian Abdul (29), mobil rantis Brimob melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak Affan yang berada di lokasi.
Polri telah memeriksa tujuh anggota Brimob yang terlibat. Pemeriksaan dilakukan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri, seperti dikonfirmasi Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Karopenmas Divhumas Polri.