Pasar Mobil Indonesia 2025: Penurunan Penjualan Masih Berlanjut
Sepanjang paruh pertama 2025, industri otomotif Tanah Air terus mengalami perlambatan. Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka penjualan mobil—baik dari sisi produksi maupun konsumen—belum mampu mengejar performa tahun sebelumnya. Pada September 2025, distribusi mobil dari pabrik ke diler (*wholesales*) hanya mencapai 62.071 unit, turun 15,1% dibanding September 2024. Sementara itu, transaksi langsung ke konsumen (*retail*) tercatat 63.723 unit, mengalami penurunan tahunan sebesar 12,2%.
Akumulasi penjualan dari Januari hingga September 2025 juga menunjukkan tren serupa. Total distribusi *wholesales* hanya menyentuh 561.819 unit, turun 11,3% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pasar otomotif masih dalam masa penyesuaian, dipicu oleh melemahnya daya beli masyarakat dan ketatnya persyaratan pembiayaan.
Andry Ciu, CEO GAC Indonesia, menegaskan bahwa pemulihan penjualan sangat bergantung pada kondisi perekonomian. Mengingat mayoritas pembelian mobil dilakukan secara kredit, kelonggaran kebijakan pembiayaan dan tingkat suku bunga menjadi faktor penentu. Ia berharap stimulus pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memicu peningkatan penjualan di tahun-tahun mendatang.
Meski realisasi penjualan hingga September masih jauh dari target, Gaikindo tetap mempertahankan proyeksi penjualan nasional sebesar 900.000 unit untuk tahun 2025.




