
Penyakit Lyme kembali mencuri perhatian publik setelah Justin Timberlake membagikan pengalamannya melawan infeksi ini. Melalui unggahan Instagram pada Jumat (1/8/2025), musisi ternama itu mengungkapkan derita nyeri saraf dan kelelahan ekstrem yang dialaminya selama tur, sebelum akhirnya terdiagnosis penyakit Lyme. Kisahnya menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit yang ditularkan kutu ini, terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di alam terbuka.
Apa itu Penyakit Lyme?
Penyakit Lyme atau Lyme disease adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Borrelia burgdorferi, ditularkan melalui gigitan kutu hitam yang terinfeksi. Menurut CDC, penyakit ini banyak ditemukan di daerah berhutan dan berumput di Amerika Utara dan Eropa. Tanpa penanganan tepat, infeksi ini bisa memicu masalah serius pada sendi, jantung, dan sistem saraf.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Tanda-tanda awal biasanya muncul 3–30 hari setelah gigitan kutu. Berikut gejala berdasarkan NHS dan CDC:
-
Ruam Erythema Migrans
Ruam khas berbentuk lingkaran dengan bagian tengah lebih terang, menyerupai target panah. Pada kulit terang, ruam tampak kemerahan, sementara di kulit gelap bisa terlihat seperti memar.
-
Demam dan Gejala Mirip Flu
Seperti menggigil, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan parah.
-
Gejala Lanjutan
Jika tidak diobati, dapat menyebabkan radang sendi, kelumpuhan wajah (facial palsy), gangguan irama jantung (Lyme carditis), serta kerusakan saraf. Timberlake menggambarkan gejalanya sebagai “nyeri saraf hebat disertai mual” saat tampil di panggung.
Bagaimana Penularannya?
Kutu pembawa bakteri Lyme perlu menempel di kulit manusia setidaknya 24–48 jam untuk menularkan infeksi. Karena itu, penting memeriksa tubuh setelah beraktivitas di luar ruangan dan segera membersihkan kutu dengan benar. Meski tidak semua kutu terinfeksi, risiko tertinggi berada di kawasan berhutan, terutama di Amerika Serikat bagian timur laut dan tengah, serta beberapa wilayah Eropa.
Langkah Pencegahan
Untuk mengurangi risiko gigitan kutu, berikut tindakan yang bisa dilakukan:
- Kenakan pakaian tertutup dan berwarna terang saat berada di alam terbuka.
- Gunakan obat nyamuk mengandung DEET (diethyltoluamide) pada kulit dan pakaian.
- Periksa tubuh, pakaian, dan hewan peliharaan setelah beraktivitas di luar.
- Gunakan alat khusus untuk mencabut kutu jika ditemukan menempel di kulit.
Pengobatan yang Tersedia
Diagnosis penyakit Lyme didasarkan pada gejala dan riwayat gigitan kutu. Dokter biasanya meresepkan antibiotik, seperti:
- Antibiotik oral selama 14–28 hari untuk kasus ringan hingga sedang.
- Antibiotik intravena untuk infeksi berat yang sudah menyerang otak, jantung, atau saraf.
Sebagian besar pasien pulih sepenuhnya, namun beberapa mungkin mengalami gejala sisa seperti nyeri sendi atau kelelahan berkepanjangan.
Penyakit Lyme adalah kondisi serius yang memerlukan deteksi dini dan penanganan cepat untuk mencegah komplikasi. Dengan langkah pencegahan dan pengobatan tepat, risiko efek jangka panjang dapat diminimalisir.
Disclaimer: Artikel ini bersifat edukatif dan bukan pengganti konsultasi medis. Jika mengalami gejala atau merasa berisiko, segera hubungi tenaga kesehatan.