
Berat Badan dan Kesehatan: Mitos vs Fakta yang Terungkap
Selama ini, banyak orang percaya bahwa semakin kurus seseorang, semakin sehat mereka—sementara kelebihan berat badan sering dikaitkan dengan risiko penyakit. Namun, penelitian terbaru membalikkan anggapan ini. Ternyata, orang dengan berat badan berlebih, bahkan obesitas ringan, bisa tetap sehat secara metabolik. Fenomena ini dikenal sebagai *fat but fit* atau “gemuk tapi bugar.”
Sebuah studi besar dari Denmark, dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) di Wina, Austria, menguatkan temuan ini. Penelitian yang melibatkan lebih dari 85.000 orang menemukan bahwa mereka dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam kategori kelebihan berat badan, bahkan sebagian obesitas, tidak memiliki risiko kematian lebih tinggi dalam lima tahun dibandingkan mereka yang berat badannya “normal.” Yang mengejutkan, justru individu dengan berat badan di bawah normal atau sangat kurus memiliki risiko kematian lebih tinggi.
BMI Bukan Segalanya
IMT sering dianggap sebagai patokan utama kesehatan terkait berat badan, tetapi penelitian ini membuktikan bahwa pengukuran ini memiliki keterbatasan. Risiko kematian meningkat signifikan hanya pada IMT di atas 40 (obesitas berat), sementara mereka dengan IMT 30–35 (obesitas ringan) masih bisa hidup sehat.
“Yang penting bukan hanya berat badan, tapi juga bagaimana lemak didistribusikan dalam tubuh,” jelas Profesor Jens Meldgaard Bruun, salah satu peneliti. Lemak viseral di perut, yang mengelilingi organ dalam, lebih berbahaya karena memicu risiko diabetes dan penyakit jantung. Sebaliknya, lemak di pinggul atau paha cenderung lebih aman.
Studi ini juga mengungkap fenomena kausalitas terbalik. Menurut Dr. Sigrid Bjerge Gribsholt, pemimpin penelitian, beberapa orang memiliki IMT rendah karena penyakit tertentu, yang justru meningkatkan risiko kematian mereka. Artinya, bukan berat badan rendah itu sendiri yang berbahaya, melainkan kondisi medis yang mendasarinya.
Kesehatan Lebih dari Sekadar Angka di Timbangan
Temuan ini menegaskan bahwa kesehatan tidak bisa dinilai hanya dari berat badan. Faktor seperti distribusi lemak, kebugaran fisik, tekanan darah, dan kadar gula darah juga berperan penting. Obesitas berat tetap berisiko tinggi, terutama jika disertai gangguan metabolik. Namun, bagi mereka dengan kelebihan berat badan ringan hingga sedang, kesehatan bisa tetap terjaga dengan gaya hidup aktif, pola makan seimbang, dan pemantauan kesehatan rutin.
Penelitian ini memperkuat pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam menilai kesehatan—di mana angka di timbangan bukanlah satu-satunya penentu.