
Ketika Diam Lebih Menyakitkan daripada Kata “Tidak”
Sebuah penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan tentang bagaimana cara penolakan memengaruhi perasaan seseorang dalam interaksi digital. Ternyata, *ghosting*—tindakan tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan—justru meninggalkan luka emosional lebih dalam dibanding penolakan langsung atau sikap diam sama sekali. Ketidakpastian yang ditimbulkannya membuat penerima *ghosting* terus mempertanyakan alasan di baliknya, memperpanjang rasa sakit hati.
Komunikasi Jelas sebagai Solusi
Studi ini menegaskan bahwa kejujuran, meski terasa sulit, tetap lebih baik daripada menghindar tanpa kejelasan. Penolakan yang disampaikan secara terbuka, meski mungkin tidak menyenangkan, setidaknya memberi kepastian dan memungkinkan kedua pihak untuk melanjutkan langkah tanpa beban pertanyaan yang menggantung.
Dampak Jangka Panjang *Ghosting*
Ketika seseorang mengalami *ghosting*, efeknya tidak hanya sesaat. Rasa penasaran dan penolakan yang tidak terselesaikan dapat memicu kecemasan berkelanjutan, bahkan memengaruhi kepercayaan diri dalam hubungan sosial berikutnya. Hal ini berbeda dengan penolakan langsung, yang meski awalnya menyakitkan, setidaknya memberikan *closure* yang jelas.
Penelitian ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia digital sekalipun, kemanusiaan tetap membutuhkan empati dan kejelasan. Alih-alih memilih jalan pintas dengan menghilang, memberikan penjelasan singkat bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi kesejahteraan emosional orang lain.