
Golkar Pelajari 17+8 Tuntutan Rakyat, Bahlil Janji Respons Proaktif
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa partainya akan menelaah secara mendalam 17+8 tuntutan yang diajukan masyarakat. “Kami akan mempelajari setiap poin dengan cermat dan memberikan respons yang terukur,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Bahlil menegaskan bahwa semua aspirasi rakyat akan dihargai sebagai bagian dari proses demokratis.
Aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Agustus 2025, dipicu oleh kenaikan tunjangan anggota DPR RI serta kebijakan pemerintah yang kontroversial. Masyarakat kemudian merumuskan “17+8 Tuntutan Rakyat: Transparansi, Reformasi, Empati”, dengan tenggat waktu berbeda. Tujuh belas poin harus dipenuhi paling lambat 5 September 2025, sementara delapan agenda reformasi ditargetkan selesai pada 2026.
Tuntutan tersebut mencakup berbagai sektor, mulai dari lembaga eksekutif, legislatif, penegak hukum, hingga kebijakan ekonomi. Berikut rinciannya:
Isi Tuntutan 17+8
Gerakan ini digaungkan oleh sejumlah tokoh media sosial, mewakili suara mahasiswa, buruh, dan masyarakat umum.
Tugas Presiden Prabowo
- Cabut keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil dan hentikan kriminalisasi terhadap demonstran.
- Bentuk tim investigasi independen untuk menangani kasus kekerasan aparat selama demonstrasi 28-30 Agustus.
Tugas Dewan Perwakilan Rakyat
- Batalkan kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR serta fasilitas baru seperti pensiun.
- Buka transparansi anggaran termasuk gaji, tunjangan, dan fasilitas yang diterima.
- Perkuat peran Badan Kehormatan DPR untuk mengawasi anggota bermasalah, termasuk bekerja sama dengan KPK.
Tugas Ketua Umum Partai Politik
- Berikan sanksi tegas kepada kader DPR yang melanggar etika dan memicu protes publik.
- Tunjukkan komitmen partai untuk mendukung rakyat di tengah krisis.
- Ajak kader berdiskusi langsung dengan mahasiswa dan masyarakat sipil.
Tugas Kepolisian Republik Indonesia
- Bebaskan demonstran yang masih ditahan.
- Hentikan kekerasan dan patuhi prosedur pengendalian massa.
- Proses hukum anggota dan komandan yang terlibat pelanggaran HAM.
Tugas TNI (Tentara Nasional Indonesia)
- Kembalikan pasukan ke barak dan hentikan peran dalam pengamanan sipil.
- Tegakkan disiplin agar TNI tidak mengambil alih tugas Polri.
- Komitmen publik untuk tidak campur tangan dalam urusan sipil.
Tugas Kementerian Sektor Ekonomi
- Penuhi upah layak untuk pekerja, termasuk guru, buruh, dan mitra ojol.
- Cegah PHK massal dan lindungi pekerja kontrak.
- Buka dialog dengan serikat buruh terkait upah minimum dan sistem outsourcing.
8 Tuntutan Tambahan dengan Deadline 31 Agustus 2026
Pemerintah dan DPR diminta:
- Lakukan reformasi besar-besaran di DPR.
- Perkuat pengawasan terhadap partai politik.
- Susun kebijakan perpajakan yang adil.
- Sahkan UU Perampasan Aset Koruptor.
- Reformasi kepolisian agar lebih profesional.
- Pastikan TNI tidak terlibat urusan sipil.
- Tingkatkan peran Komnas HAM dan lembaga pengawas independen.
- Evaluasi ulang kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan.