
Tepuk Sakinah Jadi Sorotan, Bimbingan Pranikah di KUA Tambun Selatan Lebih Interaktif
Sebuah metode unik dalam bimbingan perkawinan bernama Tepuk Sakinah ramai diperbincangkan setelah video pelaksanaannya di Kantor Urusan Agama (KUA) Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, viral di media sosial. Berbeda dengan suasana serius yang biasa mewarnai sesi pranikah, pendekatan ini justru mengusung konsep edukasi sambil bermain.
Ice Breaking untuk Hindari Kejenuhan
Menurut Agus Salim, Kepala KUA Tambun Selatan, Tepuk Sakinah sengaja dihadirkan sebagai ice breaking agar calon pengantin (catin) tidak bosan mengikuti bimbingan yang digelar rutin setiap Selasa pagi. Melalui lagu dan gerakan tepuk tangan, peserta diajak memahami lima pilar keluarga sakinah dengan cara yang lebih menyenangkan.
*”Dengan Tepuk Sakinah, diharapkan catin lebih mudah mengingat fondasi penting dalam membangun rumah tangga,”* jelas Agus saat diwawancarai, Jumat lalu.
Lima Pilar Keluarga Sakinah dalam Tepuk
Agus memaparkan, gerakan Tepuk Sakinah mencakup nilai-nilai inti yang harus dimiliki pasangan suami-istri, yaitu:
- Zawaj (kemitraan berpasangan)
- Mitsaqan Ghalizan (ikatan pernikahan yang kokoh)
- Mu’asyarah Bil Ma’ruf (saling mencintai, menghormati, dan berbuat baik)
- Musyawarah (konsultasi bersama)
- Taradhin (kerelaan kedua pihak)
Materi Lengkap untuk Persiapan Berkeluarga
Tak hanya tentang keluarga sakinah, bimbingan pranikah di KUA Tambun Selatan juga membahas topik lain seperti:
– Pengelolaan keuangan rumah tangga
– Kesehatan reproduksi
– Pencegahan stunting
– Strategi menyelesaikan konflik
*”Seluruh materi wajib diikuti karena menjadi pondasi membangun keluarga harmonis,”* tegas Agus. Fasilitator pun berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pegawai KUA bersertifikat, tenaga Puskesmas, hingga petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).
Asal-Usul Tepuk Sakinah
Metode ini pertama kali diperkenalkan pada 2018 oleh Prof. Alimatul Qibtiyah, Instruktur Nasional Bina Keluarga Sakinah Kemenag. Tujuannya sederhana: membuat pembelajaran tentang nilai-nilai pernikahan—seperti keselarasan dan keridhaan—menjadi lebih mudah dicerna melalui pendekatan kreatif.
Baca juga: Meski Viral, Tepuk Sakinah Tak Digunakan KUA Pancoran Mas dalam Bimbingan Pranikah
Baca juga: Tepuk Sakinah Diharapkan Tekan Angka Perceraian