
Gempuran Mobil Listrik China Anjlokkan Harga Alphard Bekas
Persaingan sengit di industri otomotif dalam negeri, terutama dengan masuknya mobil listrik asal China, tak hanya memengaruhi pasar mobil baru tetapi juga merambah ke kendaraan bekas. Bahkan, kendaraan premium sekelas Toyota Alphard turut merasakan dampaknya, dengan harga yang merosot drastis.
Kelvin, seorang pedagang mobil bekas di Auto Prime WTC Mangga Dua, mengaku penjualan mobil bekas kelas premium saat ini sangat sepi. “Sekarang sedang parah, sepi banget. Salah satunya karena pengaruh mobil-mobil listrik. Segmen premiumnya kehajar Denza D9 si Alphard,” ungkapnya kepada *Kompas.com*, Rabu (13/8/2025).
Harga Terjun Bebas Rp200 Juta
Salah satu contoh nyata, Alphard tahun 2019 yang sebelumnya dijual sekitar Rp800 juta, kini harus dilepas dengan harga Rp600 juta—penurunan hingga Rp200 juta. “Mau enggak mau jual rugi. Kalau enggak gitu, barang enggak bisa muter,” tambah Kelvin.
Sandoro dari Mutiara Mobilindo Bekasi juga membenarkan tren ini. Menurutnya, Alphard keluaran 2018-2019 sekarang dijual di kisaran Rp500-600 juta. “Benar, sekarang mau enggak mau segitu harganya,” ujarnya.
Denza D9 Jadi Pesaing Utama
Anjloknya harga Alphard tidak terlepas dari strategi agresif produsen mobil listrik China yang menargetkan segmen menengah atas dengan harga lebih terjangkau. Denza, merek di bawah BYD, menjadi salah satu yang paling diminati.
MPV listrik ini menawarkan kenyamanan dan fitur yang diklaim setara Alphard, tetapi dengan harga baru sekitar Rp950 juta. Akibatnya, banyak calon pembeli Alphard—baik baru maupun bekas—beralih ke Denza.
Dampaknya, stok Alphard di showroom menumpuk, memaksa pedagang memangkas harga demi mempercepat perputaran modal.