
Pasar mobil bekas di Indonesia sedang mengalami penurunan harga, tidak hanya untuk merek China tetapi juga merek Jepang yang sebelumnya dikenal stabil. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk melemahnya daya beli konsumen dan persaingan ketat dari mobil-mobil baru asal China.
Pasar Lesu dan Koreksi Harga
Kelvin, salah satu pedagang mobil bekas di Auto Prime WTC Mangga Dua, mengungkapkan bahwa saat ini pasar terasa lebih sepi dibanding sebelumnya. “Harga mobil bekas China turun semua, tapi mobil Jepang juga ikut terdampak. Dulu sebelum ada mobil China, harga mobil Jepang stabil,” ujarnya.
Faktor Penyebab Penurunan
Menurut Kelvin, ada beberapa alasan di balik penurunan harga ini:
- Daya beli masyarakat yang melemah
- Diskon besar dari produsen mobil baru
- Banyaknya pilihan mobil baru, termasuk dari merek China
Toyota Alphard Hybrid
Model yang Paling Terdampak
Kelvin menyebut beberapa model yang mengalami koreksi harga cukup signifikan, seperti Toyota Alphard yang turun hampir Rp200 juta. “Innova Zenix juga terdampak karena persaingan dengan Chery Tiggo. Untuk LCGC belum terlihat, tapi ada juga BYD Atto 1,” jelasnya.
Agus, pemilik Focus Motor Group, menambahkan bahwa mobil premium seperti Alphard dan Denza juga mengalami penurunan harga. “Saat Denza baru masuk, koreksinya bisa 15-20%. Tapi sekarang harga Alphard sudah mulai membaik,” kata Agus.
Dengan kondisi pasar yang masih fluktuatif, pembeli kini memiliki lebih banyak pilihan, sementara penjual harus beradaptasi dengan persaingan yang semakin ketat.