
Kecerdasan Buatan Kini Jadi Andalan Diagnosis Medis, Termasuk Pemeriksaan Mata
Kecerdasan buatan (AI) semakin menunjukkan perannya sebagai pendamping penting dalam dunia kesehatan, terutama dalam mempercepat dan mempertajam akurasi diagnosis. Dengan kemampuannya mengolah data dalam skala besar, AI membantu tenaga medis mendeteksi pola-pola penyakit yang sering luput dari pemeriksaan tradisional.
Salah satu bidang yang mendapat manfaat besar dari teknologi ini adalah pemeriksaan mata. Untuk memperluas akses skrining, khususnya bagi masyarakat kurang mampu, OPTAIN—perusahaan teknologi kesehatan berbasis AI dan pencitraan retina—memberikan bantuan alat skrining mata canggih kepada Klinik Mata dr. Hasri Ainun Habibie di Bogor, Jawa Barat.
Mengenal Teknologi Skrining Mata Berbasis AI
Donasi ini merupakan bentuk penghormatan atas dedikasi almarhumah Ibu Ainun Habibie, yang selama hidupnya aktif membantu pasien gangguan penglihatan dari kalangan kurang mampu. Agung Sawarna, Direktur Utama PT. Ilthabi Rekatama, mitra dalam program ini, menjelaskan bahwa alat ini menggunakan perangkat lunak bernama Eyeteligence Assure +.
Proses skriningnya tergolong cepat, hanya 2 menit, tanpa prosedur invasif, sehingga sangat efisien untuk pemeriksaan massal. “Ini adalah bentuk apresiasi atas perjuangan Ibu Ainun yang gigih membantu penderita kebutaan, terutama dari keluarga tidak mampu,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Pentingnya Deteksi Dini untuk Penyakit Kronis
Pemeriksaan mata secara berkala menjadi kunci penting dalam mendeteksi penyakit kronis seperti diabetes. Tanpa penanganan tepat, komplikasi seperti katarak, glaukoma, retinopati diabetik, dan edema makula bisa mengancam penglihatan pasien.
Babak Asgari, Director Business Development APAC Optain Australia, menegaskan bahwa misi mereka adalah memastikan teknologi kesehatan mutakhir bisa dijangkau semua lapisan masyarakat. “Kami berharap inovasi ini bisa mempercepat pencegahan penyakit sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia,” tuturnya.