
Virus HPV Tak Hanya Ancaman bagi Perempuan, Pria Juga Berisiko
Selama ini, Human Papillomavirus (HPV) kerap dikaitkan dengan kanker serviks pada perempuan. Namun, fakta menunjukkan bahwa pria pun bisa terinfeksi virus ini dan menghadapi risiko penyakit serius, mulai dari kutil kelamin hingga kanker anus dan orofaring. Para ahli menekankan bahwa vaksinasi HPV seharusnya tidak hanya diberikan kepada perempuan, tetapi juga kepada laki-laki untuk perlindungan menyeluruh.
Menurut Dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, K-AI, delapan dari sepuluh orang, baik pria maupun wanita, pernah terpapar HPV. Namun, infeksi sering kali tidak bergejala karena sistem imun yang kuat. “Jangan dianggap remeh. HPV bukan hanya masalah perempuan. Pria juga bisa terkena kanker anus dan kutil kelamin,” tegasnya dalam konferensi pers *Update Jadwal Kalender Imunisasi Dewasa – Revaksinasi HPV* di Menteng, Rabu (27/8/2025).
HPV Bukan Hanya Masalah Perempuan
HPV terdiri dari lebih dari 200 tipe, dengan sebagian berisiko rendah menyebabkan kutil kelamin dan sebagian lain berisiko tinggi memicu kanker. Meski selama ini HPV lebih dikenal sebagai penyebab kanker serviks, Dr. Anshari menegaskan bahwa pria sama rentannya terhadap penyakit akibat virus ini.
Kutil kelamin, misalnya, dapat muncul pada alat kelamin pria dan sulit diobati karena sering kambuh. Sementara itu, kanker anus dan orofaring juga ditemukan pada pria yang terinfeksi HPV tipe berisiko tinggi.
Pentingnya Perlindungan untuk Pria
Ketua Umum PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, menegaskan bahwa vaksinasi HPV pada pria merupakan langkah krusial untuk memutus mata rantai penularan. “HPV tidak hanya menyebabkan kanker serviks, tetapi juga kanker penis, anus, dan orofaring pada pria. Jika hanya perempuan yang divaksin, penularan tidak akan terhenti,” ujarnya.
Dengan jumlah populasi pria dan perempuan yang hampir seimbang di Indonesia, perlindungan harus diberikan kepada keduanya agar target eliminasi penyakit terkait HPV dapat tercapai.
Vaksinasi HPV Harus Merata
Dr. Sukamto Koesnoe, Sp.PD, K-AI, FINASIM, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, juga menekankan pentingnya memperluas cakupan vaksinasi HPV, termasuk untuk pria. “Selama ini, vaksin HPV lebih difokuskan pada anak perempuan. Padahal, pria juga berisiko, terutama karena HPV tipe rendah bisa menyebabkan kutil yang menyakitkan, sedangkan tipe tinggi berpotensi memicu kanker,” jelasnya.
Dengan kehadiran vaksin *nonavalent* yang mencakup sembilan tipe HPV, termasuk tipe 52 dan 58 yang banyak ditemukan di Indonesia, perlindungan menjadi lebih komprehensif.
Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati
Pengobatan kanker akibat HPV memakan biaya besar dan sering kali baru dilakukan saat sudah stadium lanjut. Sementara itu, kutil kelamin, meski tidak mematikan, sangat mengganggu karena sering kambuh.
Vaksinasi HPV *nonavalent* kini direkomendasikan untuk pria dan wanita, baik remaja maupun dewasa, terutama sebelum aktif secara seksual. PAPDI mengimbau masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai vaksinasi atau revaksinasi HPV demi perlindungan optimal.
Dengan langkah pencegahan yang tepat, baik pria maupun wanita dapat terhindar dari risiko kanker dan penyakit lain akibat HPV. Melibatkan pria dalam program vaksinasi diharapkan dapat mempercepat upaya eliminasi kanker serviks dan penyakit terkait HPV di Indonesia.