
Jakarta – Pemerintah Arab Saudi telah meminta Indonesia untuk segera melakukan pemesanan atau memblokir area di Arafah dan Mina guna persiapan haji tahun 2026. Permintaan ini menjadi salah satu alasan Komisi VIII DPR RI menyetujui penggunaan dana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai uang muka pembayaran. Hingga saat ini, nilai total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun depan belum ditetapkan.
Marwan Dasopang, Ketua Komisi VIII DPR RI, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah rapat bersama Menteri Agama, Badan Penyelenggara Haji (BPH), dan BPKH. “Proses haji di Arab Saudi sudah dimulai, dan Indonesia diminta untuk memblokir area tertentu, terutama Arafah dan Mina,” ujarnya dalam rapat Panitia Kerja (Panja) RUU Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Marwan menekankan, jika tidak segera dilakukan pemesanan, Arab Saudi berpotensi mengalokasikan area tersebut ke negara lain yang lebih cepat membayar. “Kami menyetujui penggunaan uang muka dari BPKH agar lokasi strategis di Saudi tetap tersedia untuk jemaah haji Indonesia,” tegasnya.
Untuk mempercepat proses, Komisi VIII berencana membahas RUU Penyelenggaraan Haji dan Umrah dalam rapat paripurna pada 26 Agustus 2025. Rencana ini telah dikonsultasikan dengan pimpinan DPR, termasuk Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra). Jika disahkan, penyelenggaraan haji tahun depan akan beralih dari Kementerian Agama (Kemenag) ke BP Haji.
Persetujuan penggunaan uang muka sebesar 627,2 juta riyal Arab Saudi (Rp 2,7 triliun) telah diberikan dalam rapat kerja pada Kamis (21/8/2025). Kebijakan ini diambil sebagai langkah darurat mengingat Arab Saudi menerapkan sistem pembayaran cepat, sementara pembahasan biaya haji di Indonesia masih berjalan.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan, langkah ini penting agar Indonesia tidak kehilangan kesempatan mendapatkan fasilitas terbaik untuk jemaah. “Kebijakan Saudi sangat dinamis, sementara mekanisme penetapan biaya di dalam negeri masih memerlukan waktu,” jelasnya.