Justin Kluivert Jadi Sasaran Kritik Netizen Gara-gara Kegagalan Ayahnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026

0 0
Read Time:1 Minute, 29 Second

Dampak Kekalahan Timnas Indonesia: Serangan Netizen Sampai ke Keluarga Kluivert

Kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026 tidak hanya meninggalkan kekecewaan bagi para pendukung, tetapi juga membawa dampak tak terduga bagi keluarga pelatih Patrick Kluivert. Putranya, Justin Kluivert, turut menjadi sasaran kritik pedas di media sosial meski tidak terlibat langsung dalam performa tim.

Kinerja Timnas yang Mengecewakan

Timnas Indonesia harus menelan pil pahit setelah kalah 0-1 dari Irak dalam laga terakhir babak kualifikasi Grup B. Sebelumnya, mereka juga takluk 2-3 dari Arab Saudi. Hasil ini menempatkan Indonesia di dasar klasemen dan mengubur harapan lolos ke Piala Dunia 2026.

Amukan Netizen dan Tagar #KluivertOut

Kekecewaan fans berubah menjadi kemarahan di dunia maya. Tak hanya Patrick Kluivert yang jadi sasaran, Justin Kluivert—pemain Timnas Belanda—juga kebagian hujatan di kolom komentar Instagramnya. Tagar #KluivertOut pun ramai dipakai untuk menuntut sang ayah mundur dari posisi pelatih.

Justin Kluivert Tutup Kolom Komentar

Merasa tidak nyaman dengan komentar kasar, Justin memilih menonaktifkan fitur komentar di akun Instagramnya selama seminggu. Ia mengaku bingung dengan serangan yang dinilainya tidak pantas, terutama karena unggahannya hanya berisi momen kebersamaan keluarga.

Dukungan untuk Sang Ayah

Meski terdampak, Justin tetap membela ayahnya. Ia menegaskan bahwa Patrick Kluivert telah berusaha maksimal meski hasil akhir tidak sesuai harapan. “Kami belum membahas ini secara mendalam, tapi saya tahu dia sudah melakukan yang terbaik,” ujarnya.

Nasib Berbeda dengan Timnas Belanda

Sementara Timnas Indonesia terpuruk, Justin justru sedang dalam tren positif bersama Timnas Belanda, yang hampir dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026. Kontras ini semakin menyoroti betapa dunia sepak bola bisa membawa konsekuensi berbeda bagi mereka yang terlibat.

Artikel ini menggambarkan bagaimana emosi negatif akibat kekalahan tim nasional bisa meluas, bahkan sampai ke pihak yang tidak langsung terkait. Tekanan tidak hanya dirasakan pelatih dan pemain, tetapi juga keluarga mereka.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Fenomena Langka Terjadi Setelah 13 Pekan!

Tidak Ada Konten yang Dapat Diekstraksi Informasi yang diminta tidak ditemukan atau tidak tersedia untuk diproses. Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti sumber yang kosong, format tidak sesuai,…

Reaksi Menyentuh!

Maaf, tetapi saya tidak dapat menemukan konten artikel yang perlu ditulis ulang. Jika Anda memiliki teks artikel aslinya, silakan bagikan agar saya bisa membantu menyusun ulang dengan gaya bahasa yang…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Nasional Bulan Ini

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 6 views
Peluncuran Hasil Penulisan Ulang Nasional Bulan Ini

Jalan Sempit Sawangan Depok Macet Parah Akibat Kesalahan Aplikasi Maps, Mobil Jeblos!

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 7 views
Jalan Sempit Sawangan Depok Macet Parah Akibat Kesalahan Aplikasi Maps, Mobil Jeblos!

9 WNI Korban Kebakaran Hong Kong Segera Dipulangkan, Ini Upaya Kemlu RI

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 8 views
9 WNI Korban Kebakaran Hong Kong Segera Dipulangkan, Ini Upaya Kemlu RI

Waspada! Gejala Meningitis Mirip Flu tapi Bisa Memburuk dalam Sehari

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 7 views
Waspada! Gejala Meningitis Mirip Flu tapi Bisa Memburuk dalam Sehari

5 Metode Pemeriksaan Kanker Leher Rahim yang Wajib Diketahui untuk Deteksi Dini

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 8 views
5 Metode Pemeriksaan Kanker Leher Rahim yang Wajib Diketahui untuk Deteksi Dini

Stigma vs. Masa Depan: Hambatan Nyata dalam Pencapaian Target Ending AIDS 2030

  • By Admin
  • December 5, 2025
  • 8 views
Stigma vs. Masa Depan: Hambatan Nyata dalam Pencapaian Target Ending AIDS 2030