
Jakarta –
Kasus cacingan kembali menjadi perbincangan hangat di masyarakat Indonesia, dengan banyak orang mulai mencari obat cacing untuk pencegahan. Pemicunya adalah viralnya kabar seorang balita asal Sukabumi, Jawa Barat, bernama Raya, yang diduga memiliki satu kilogram cacing dalam tubuhnya.
Namun, konsumsi obat cacing tidak boleh dilakukan sembarangan. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsinya?
Aturan Minum Obat Cacing
Anak di Atas Dua Tahun Boleh Diberi Obat Cacing
Menurut dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan panduan terkait jenis dan dosis obat cacing.
“Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian obat cacing untuk anak berusia di atas dua tahun,” jelas dr. Santi pada Rabu (27/8/2025).
Sementara itu, untuk orang dewasa, tidak ada batasan usia dalam mengonsumsi obat ini.
“Jika di rumah ada hewan peliharaan, sebaiknya hewan tersebut juga diberikan pengobatan pencegahan infeksi cacing,” tambahnya.
Waktu yang Tepat untuk Minum Obat Cacing
Obat cacing sebaiknya dikonsumsi setiap enam bulan sekali atau dua kali dalam setahun, dengan pengulangan dosis dua minggu setelah konsumsi pertama. Namun, dr. Santi menegaskan bahwa pengulangan tidak selalu diperlukan jika tujuannya hanya pencegahan umum.
“Dosis tunggal setiap enam bulan sudah cukup untuk membasmi cacing dewasa. Namun, untuk infeksi cacing kremi, obat harus diulang setelah dua minggu,” ujarnya.
Obat Cacing Tidak Membunuh Telur Cacing, Tapi…
Obat cacing hanya efektif membasmi cacing dewasa, bukan telurnya. Telur cacing biasanya menetas dalam dua minggu setelah masuk ke tubuh manusia. Oleh karena itu, pemberian dosis kedua diperlukan untuk memastikan tubuh benar-benar bebas dari cacing.
Berapa Dosis yang Dianjurkan?
dr. Santi mengingatkan bahwa penggunaan obat cacing untuk pengobatan, bukan pencegahan, harus sesuai petunjuk dokter agar efektif.
“Jenis, dosis, frekuensi, dan pengulangan obat disesuaikan dengan jenis cacing yang menginfeksi,” jelasnya.
Secara umum, dosis obat cacing ditentukan berdasarkan jenis cacing, berat badan, dan kondisi kesehatan pasien. Meski hanya untuk pencegahan, konsultasi dengan dokter tetap disarankan, terutama bagi ibu hamil atau orang yang sedang mengonsumsi obat tertentu.
Raya Meninggal karena Sepsis, Bukan Cacingan
Melansir Kompas.com pada Rabu (27/8/2025), penyebab kematian Raya adalah sepsis, bukan karena cacing yang keluar dari tubuhnya.
Sepsis adalah kondisi gawat darurat akibat infeksi yang memicu peradangan parah, menghambat aliran darah ke organ vital seperti paru-paru dan ginjal. Jika berkembang menjadi syok septik, tekanan darah bisa turun drastis, dengan risiko kematian mencapai 50%.