
Dua Siswa SD Tewas Tenggelam Saat Ekskul Renang, Kasus Naik ke Penyidikan
Kasus tenggelamnya dua murid SDIT Ibnul Jazari di Babelan, Kabupaten Bekasi, kini memasuki tahap penyidikan. KBW (7) dan FAP (6) meninggal dunia saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler renang yang diselenggarakan sekolah.
Delapan Saksi Diperiksa, Guru dan Pelatih Jadi Fokus
Kapolsek Babelan, Kompol Wito, mengonfirmasi bahwa polisi telah memeriksa delapan saksi, termasuk guru dan pelatih berinisial D dan I. Keduanya berada di lokasi saat kejadian dan mengaku sempat memberikan pertolongan setelah menyadari kedua korban tenggelam.
“Pengakuan mereka, ada kegiatan berenang, kemudian terjadi insiden, lalu mereka berusaha menolong,” kata Wito. Namun, polisi belum bisa memastikan apakah ada unsur kelalaian. Untuk itu, pihaknya akan menghadirkan saksi ahli guna mengevaluasi kesesuaian prosedur operasional standar (SOP).
Kronologi Tragedi di Kolam Renang
Insiden ini terjadi pada Senin (11/8/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, usai jam belajar. KBW dan FAP bersama 23 siswa lainnya mengikuti ekskul renang perdana untuk murid kelas satu. Baru 30 menit berlangsung, seorang guru menghubungi orang tua KBW dan memintanya segera datang ke rumah sakit terdekat.
Kepala Sekolah SDIT Ibnul Jazari, Muhammad Unais, juga menelepon orang tua FAP. Saat tiba, kedua orang tua dikabarkan bahwa anak mereka telah meninggal. Jenazah kemudian dibawa pulang ke kediaman masing-masing.
Diduga Ada Kelalaian Pengawasan
Unais menyebut, guru dan pelatih sedang sibuk mengangkat peserta lain dari kolam untuk sesi pemanasan saat insiden terjadi. Ia menduga konsentrasi mereka teralihkan, sehingga tidak menyadari KBW dan FAP tenggelam.
“Seorang murid yang memberi tahu, ‘Bu, ada yang tenggelam’. Baru kemudian guru dan pelatih bereaksi,” jelas Unais. Kedua korban sempat dievakuasi dalam keadaan masih bernapas, tetapi dinyatakan meninggal di rumah sakit. Dokter tidak menjelaskan penyebab pasti kematian, hanya menyebut jantung mereka sudah berhenti berdetak.
Sekolah Klaim Aktivitas Renang Selama Ini Aman
Meski terjadi tragedi, Unais menegaskan bahwa ekskul renang di sekolahnya selama ini berjalan lancar. Kolam berukuran 10×7 meter dengan kedalaman 110-130 cm dinilai memadai untuk 25 peserta.
“Ini pertama kalinya terjadi insiden seperti ini,” ujarnya. Namun, kasus ini kini terus ditelusuri untuk mengungkap apakah ada kelalaian yang mengakibatkan kematian kedua siswa tersebut.