
Guru Besar IPB Soroti Pentingnya Keamanan Rantai Pasok dalam Program Makan Bergizi Gratis
Ratih Dewanti Hariyadi, Guru Besar Mikrobiologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menekankan pentingnya pengawasan ketat di setiap tahap rantai pasok Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko keracunan makanan yang dapat membahayakan penerima manfaat.
“Seluruh proses, mulai dari produksi hingga distribusi, harus diawasi agar makanan yang disajikan benar-benar aman dikonsumsi,” ujar Ratih, seperti dilaporkan Antara pada Senin (11/8/2025).
Pengawasan dari Awal hingga Akhir
Ratih menjelaskan bahwa makanan dalam MBG termasuk kategori pangan siap saji, sehingga keamanannya harus dipastikan sejak tahap penanaman bahan baku, pengolahan, hingga pengiriman.
“Transportasi dan distribusi adalah titik rawan kontaminasi. Selain itu, kualitas bahan baku juga perlu diperhatikan, mulai dari cara penanaman, pengangkutan, hingga pengolahannya,” jelasnya.
Ia menambahkan, setiap tahap dalam rantai pasok wajib mematuhi prinsip-prinsip keamanan pangan yang telah diatur dalam sistem manajemen terkait.
Standar yang Harus Dipenuhi
Ratih menyebutkan, penerapan sistem keamanan pangan dapat dilakukan melalui berbagai standar praktik, seperti:
- Good Agricultural Practices untuk pertanian
- Good Farming Practices untuk produksi susu dan daging
- Good Aquaculture Practices untuk produk perikanan
- Good Distribution Practices untuk distribusi yang aman
“Di dapur pengolahan, perlu juga diterapkan Good Handling Practices atau Good Manufacturing Practices,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya fasilitas dan lokasi yang memadai, serta pengawasan berbasis risiko untuk memastikan program berjalan optimal.
Dampak Keracunan Makanan terhadap Kesehatan dan Ekonomi
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang di dunia pernah mengalami sakit akibat makanan yang dikonsumsi.
Ratih mengingatkan bahwa keracunan pangan tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga ekonomi. “Ketika seseorang sakit, biaya pengobatan dan hilangnya produktivitas menjadi beban. Produsen juga bisa mengalami kerugian besar jika produknya harus ditarik atau dimusnahkan,” jelasnya.
Dengan demikian, pengendalian keamanan pangan dalam Program MBG bukan hanya tentang kesehatan, tetapi juga stabilitas ekonomi masyarakat.