
Indonesia dan Masa Depan Kedaulatan Farmasi Herbal
Indonesia sedang berada di persimpangan penting dalam upaya membangun kemandirian di sektor farmasi, terutama untuk obat herbal. Sebagai tuan rumah forum WHO-IRCH yang diikuti 49 negara, negeri ini menunjukkan tekadnya untuk berperan lebih besar dalam pengembangan obat berbasis tanaman. Namun, jalan menuju kedaulatan sejati masih dipenuhi tantangan dan peluang yang perlu disikapi dengan bijak.
Ketergantungan Impor dan Ancaman Struktural
Ironisnya, meski dikenal sebagai negara megabiodiversitas, Indonesia masih mengimpor 94% bahan baku obat. BPOM berupaya mengurangi ketergantungan ini, tetapi masalahnya lebih dalam sekadar ekonomi. Ketergantungan ini mencerminkan dominasi paradigma biomedis Barat yang sering mengabaikan pengetahuan tradisional lokal.
Kekayaan Warisan dan Risiko Kolonialisme Baru
Sejarah panjang penggunaan tanaman obat di Indonesia didukung oleh bukti arkeologis yang kuat. Namun, pembukaan investasi asing untuk transfer teknologi harus dilakukan hati-hati. Tanpa kebijakan yang protektif, Indonesia bisa terjebak dalam “kolonialisme bioteknologi”—hanya menjadi pemasok bahan mentah sementara hak paten dan keuntungan besar dikuasai asing.
Belajar dari Kesuksesan India
India memberi contoh bagaimana kebijakan paten yang kuat bisa membangun industri farmasi generik yang mandiri. Indonesia perlu mencontoh langkah ini sembari memperkuat riset dan rantai pasok dalam negeri.
Integrasi Ilmu dan Kearifan Lokal
Konsep *evidence-based traditional medicine* menjadi kunci—menggabungkan validasi ilmiah dengan nilai budaya dan ekologi lokal. Kolaborasi antara akademisi, bisnis, dan pemerintah (ABG) harus diperkuat, tetapi dengan prinsip nasionalisme ilmiah.
Diplomasi dan Dampak Sosial
Indonesia perlu memanfaatkan diplomasi ilmu pengetahuan dan membangun aliansi dengan negara kaya biodiversitas lainnya. Kedaulatan farmasi herbal bukan hanya soal produksi, tapi juga memberdayakan ekonomi lokal dan mengembalikan martabat pengetahuan tradisional.
Visi Indonesia sebagai Pemimpin Global
Dengan kekayaan alam dan warisan pengetahuan yang dimiliki, Indonesia berpotensi menjadi pelopor dalam industri obat herbal dunia. Kuncinya adalah menggabungkan sains modern, kearifan lokal, dan kebijakan yang berdaulat—mengubah peran dari sekadar konsumen menjadi kontributor utama kesehatan global.