
Gempa bumi berkekuatan 6,0 magnitudo yang mengguncang Afghanistan pada Senin (1/9/2025) tidak menelan korban dari warga negara Indonesia (WNI). Hal ini ditegaskan oleh Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam keterangannya pada Selasa (2/9/2025).
Pemantauan KBRI Kabul
Menurut Judha, KBRI Kabul telah melakukan koordinasi dengan jaringan WNI di Afghanistan dan belum menerima laporan adanya korban dari Indonesia. Saat ini, tercatat 28 WNI yang tinggal di negara tersebut, sebagian besar bekerja di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi non-pemerintah (NGO) di Kota Kabul.
Mekanisme Bantuan bagi WNI
KBRI Kabul terus memonitor situasi dan siap memberikan bantuan jika diperlukan. WNI yang membutuhkan pertolongan dapat menghubungi Hotline KBRI Kabul di nomor +93 797-333-444 (WhatsApp).
Dampak Gempa di Afghanistan
Gempa yang berpusat di Provinsi Kunar dan Nangarhar ini terjadi pada dini hari, dengan episentrum dekat Kota Jalalabad, sekitar 150 kilometer dari ibu kota Kabul. Kawasan tersebut berbatasan langsung dengan Pakistan.
Berdasarkan laporan otoritas dan media lokal, gempa ini telah menewaskan lebih dari 800 orang dan melukai sekitar 1.500 warga. Meski dampaknya cukup besar, komunitas WNI di Afghanistan dilaporkan aman dan tidak terdampak langsung.