
Permintaan Maaf PBNU Atas Undangan ke Akademisi Pro-Israel
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, secara resmi meminta maaf setelah mengundang Peter Berkowitz, seorang akademisi yang dikenal mendukung Israel, sebagai pembicara dalam acara Akademi Kepemimpinan Nasional pada 15 Agustus 2025.
Dalam pernyataan resminya, Yahya mengakui bahwa pihaknya tidak teliti dalam menelusuri rekam jejak Berkowitz sebelum mengundangnya. “Sebagai Ketum PBNU, saya mohon maaf atas kekhilafan mengundang Dr. Peter Berkowitz tanpa mempertimbangkan latar belakang Zionisnya,” ujarnya, Kamis (28/8/2025).
Yahya menegaskan bahwa kesalahan ini murni terjadi karena kurangnya kehati-hatian dalam proses seleksi narasumber. “Ini murni akibat kelalaian saya dalam menyeleksi dan mengundang pembicara,” jelasnya.
Meski demikian, ia menekankan bahwa sikap PBNU terhadap Palestina tetap konsisten. “Posisi saya dan PBNU mengenai Palestina tidak pernah berubah. Kami tetap mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat,” tegas Yahya.
Lebih lanjut, PBNU juga mengutuk keras tindakan genosida yang dilakukan Israel di Gaza. “Kami mendorong semua pihak dan aktor global untuk bekerja sama menghentikan kekejaman di Gaza dan menciptakan perdamaian,” pungkasnya.