Barcelona tengah berada di persimpangan jalan menuju 2026, tahun yang dinantikan sebagai titik balik bagi klub baik di lapangan hijau maupun di balik layar. Proyek ambisius seperti revitalisasi Camp Nou dan penyusunan skuad tangguh berjalan beriringan dengan proses pemilihan pemimpin baru yang akan menentukan arah klub ke depan.
Konflik Kampanye Memanas
Joan Laporta, salah satu kandidat utama, kini menjadi sorotan setelah Victor Font—pesaingnya—melontarkan kritik pedas. Font menuduh Laporta memanfaatkan aset klub seperti maskot dan trofi untuk kepentingan kampanye politiknya. Menurutnya, hal ini berpotensi melanggar aturan dan menciptakan konflik kepentingan. Tudingan ini memicu ketegangan di antara kedua kubu, terutama di tengah persiapan pemilihan presiden yang kian dekat.
Laporta Tetap di Posisi Kuat
Meski menuai kontroversi, popularitas Laporta belum tergoyahkan. Mantan presiden ini dianggap berjasa membawa Barcelona keluar dari krisis finansial dan memulai proyek pembangunan stadion. Di sisi lain, kandidat lain seperti Joan Camprubi, Xavi Vilajoana, dan Marc Ciria juga menawarkan visi berbeda untuk masa depan klub.
Pertarungan Sengit Menanti
Pemilihan presiden mendatang diprediksi akan berlangsung ketat, dengan hasil yang bisa mengubah wajah manajemen Barcelona secara drastis. Para pendukung klub kini menanti langkah strategis yang akan diambil oleh pemimpin terpilih untuk membawa El Barça kembali ke puncak kejayaan.







