Pedagang Loksem Untar Khawatir Proyek Penataan Kios Molor, Penghasilan Terancam
Puluhan pedagang di lokasi sementara (loksem) samping Universitas Tarumanagara (Untar), Jakarta Barat, resah menyusul proyek penataan kios yang memaksa mereka menghentikan aktivitas jualan. Sebanyak 70 kios terpaksa dibongkar untuk direvitalisasi, meninggalkan kekhawatiran akan keterlambatan penyelesaian proyek dan dampak ekonomi yang kian membebani.
Proyek Penataan dan Kekhawatiran Pedagang
Para pedagang mengaku trauma dengan janji penyelesaian proyek tahap pertama yang molor dari rencana awal. Kali ini, pemerintah menjanjikan pembangunan ulang selesai dalam dua bulan, tetapi mereka pesimistis target tersebut akan tercapai. Akibat pembongkaran, sebagian besar kehilangan mata pencaharian, bahkan ada yang terpaksa pulang ke kampung halaman atau mencari tempat berjualan baru dengan biaya sewa yang memberatkan.
“Kami terpaksa berhenti sementara, tapi kami akan terus pantau progres proyek agar tidak molor lagi,” ujar Hartoyo, koordinator pedagang, menegaskan komitmen mereka mengawal penyelesaian proyek hingga tuntas.
Tujuan Revitalisasi dan Progres Terkini
Menurut Iqbal Idham Ramid, Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Barat, proyek ini bertujuan menata ulang 105 kios, termasuk 70 unit yang sedang dibongkar. Kios-kios baru akan dibangun dengan ukuran standar 2×3 meter untuk meningkatkan kenyamanan berusaha dan kerapian kawasan. Saat ini, pembongkaran telah rampung di separuh blok bagian belakang loksem.
Meski proyek dinilai positif untuk jangka panjang, para pedagang berharap tidak ada lagi penundaan yang memperpanjang masa sulit mereka.







