
Pertunjukan Teatrikal Pertempuran Empat Hari di Surakarta Meriahkan CFD Jakarta
Suasana Car Free Day (CFD) di kawasan Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, pagi ini (10/8/2025) diramaikan oleh aksi teatrikal kolosal yang mengisahkan Pertempuran Empat Hari di Surakarta atau Serangan Umum Surakarta. Pertunjukan ini digelar oleh Teatrikal Surabaya bekerja sama dengan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), menghadirkan nuansa heroik yang berhasil menyedot perhatian ratusan pengunjung sejak pukul 08.00 WIB.
Drama Kolosal yang Menggetarkan Hati
Drama ini menjadi daya tarik utama bagi warga Jakarta yang memadati CFD. Dengan latar belakang peristiwa bersejarah Juli 1949, pertunjukan ini menggambarkan perlawanan rakyat dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melawan agresi militer Belanda di Surakarta. Narasi sejarah yang dibawakan serta lagu-lagu perjuangan seperti *Tanah Air* dan *Satu Nusa Satu Bangsa* menciptakan atmosfer yang mengharukan sekaligus membangkitkan semangat nasionalisme.
Detail Kostum dan Properti yang Mengesankan
Para pemain tampil dengan kostum yang sangat detail, mulai dari seragam tentara Belanda lengkap dengan helm baja dan senapan, hingga pakaian pejuang rakyat yang berlumuran darah palsu dan perban. Adegan-adegan dramatis seperti penembakan, penyiksaan, dan serangan balasan digambarkan dengan sangat hidup. Tidak ketinggalan, properti pendukung seperti mobil perang dan efek suara tembakan semakin memperkuat kesan realistik pertunjukan ini.
Antusiasme Penonton yang Tinggi
Para penonton, termasuk anak-anak, terlihat sangat antusias menyaksikan pertunjukan ini. Banyak yang mengabadikan momen melalui ponsel mereka, sementara beberapa lainnya tampak terbawa suasana. Rahmawati (34), salah seorang pengunjung, mengaku merinding saat menyaksikan adegan pejuang perempuan membawa bendera Merah Putih.
Sementara itu, Rizky (17), seorang pelajar SMA, mengungkapkan bahwa pertunjukan ini memberinya pemahaman lebih mendalam tentang perjuangan pahlawan. “Biasanya kita hanya membaca di buku sejarah, tapi ini berbeda. Saya jadi lebih menghargai pengorbanan mereka,” ujarnya.
Dengan segala ketegangan dan emosi yang dihadirkan, pertunjukan teatrikal ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga pengingat akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.