
Minuman matcha kian populer di kalangan masyarakat, namun di balik manfaatnya, tersimpan potensi risiko kesehatan yang perlu diwaspadai. Ahli gizi memperingatkan bahwa konsumsi berlebihan bubuk teh hijau ini dapat mengganggu penyerapan zat besi, terutama bagi mereka yang mengandalkan sumber nabati seperti vegetarian dan vegan.
Matcha, hasil gilingan halus daun teh hijau Camellia sinensis, dikenal kaya nutrisi dan mengandung polifenol tinggi. Rob Hobson, ahli gizi sekaligus penulis buku Unprocess Your Family Life, menjelaskan bahwa polifenol berperan melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif dan mengurangi peradangan. “Kandungan kafein dalam matcha membantu meningkatkan fokus, sementara L-theanine mengurangi efek cemas dari kafein,” ujarnya, seperti dikutip The Independent. Namun, ia mengingatkan bahwa polifenol yang baik untuk jantung juga dapat mengikat zat besi non-heme di pencernaan, menghambat penyerapannya.
Risiko bagi vegetarian dan vegan
Gunter Kuhnle, profesor nutrisi dari University of Reading, menyebut bahwa matcha mengandung katekin dan tanin—jenis polifenol yang dapat mengurangi penyerapan zat besi hingga 50%. “Efeknya berbeda pada tiap orang, tergantung waktu konsumsi dan jenis makanan yang dikonsumsi,” jelasnya. Meski kasus anemia akibat teh hijau jarang terjadi, Kuhnle mencontohkan seorang pria berusia 48 tahun yang pernah mengalaminya.
Hobson menekankan bahwa risiko ini lebih besar pada vegetarian dan vegan karena polifenol hanya memengaruhi zat besi non-heme, yang banyak terdapat dalam tahu, lentil, dan sayuran hijau. “Bagi yang bergantung pada sumber nabati, sebaiknya hindari minum matcha bersamaan dengan waktu makan agar tidak mengganggu penyerapan zat besi,” sarannya.
Gejala dan pencegahan
Menurut NHS, kekurangan zat besi atau anemia dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, kulit pucat, sakit kepala, dan jantung berdebar. Penelitian Lund University di Swedia mengungkapkan bahwa 38% remaja perempuan dan 70% partisipan vegetarian atau vegan dalam studi mereka mengalami defisiensi zat besi.
Hobson menyarankan untuk tidak hanya mengatur waktu minum matcha, tetapi juga menghindari tambahan sirup atau krim berlebihan. “Cara terbaik adalah menikmatinya tanpa campuran apa pun,” tegasnya.