
Pemanis Buatan dalam Jumlah Besar Dapat Pengaruhi Fungsi Otak, Studi Ungkap
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa konsumsi berlebihan pemanis buatan tertentu dapat berdampak buruk pada kesehatan otak. Orang yang mengonsumsi pemanis buatan setara dengan satu kaleng *diet soda* per hari menunjukkan penurunan kemampuan mengingat dan mengulang kata-kata dibandingkan mereka yang mengonsumsinya dalam jumlah lebih sedikit.
“Mereka yang mengonsumsi pemanis rendah atau tanpa kalori dalam jumlah tertinggi mengalami penurunan kognitif global 62% lebih cepat, setara dengan penuaan otak 1,6 tahun lebih cepat dibandingkan kelompok dengan asupan terendah,” jelas Dr. Claudia Kimie Suemoto, penulis utama studi sekaligus profesor geriatri di Fakultas Kedokteran University of Sao Paulo, Brasil, seperti dikutip dari *CNN* (5/9/2025).
Dampak Pemanis Buatan pada Kesehatan Otak
Konsumsi Tertinggi Capai 191 Miligram per Hari
Penelitian ini melibatkan 12.772 orang dewasa berusia 35–75 tahun yang menjadi bagian dari *Brazilian Longitudinal Study of Adult Health*. Mereka menjalani tes kognitif setiap empat tahun dalam tiga periode penelitian (2008–2010, 2012–2014, dan 2017–2019).
Selain itu, peserta mengisi kuesioner frekuensi makanan untuk menghitung asupan berbagai jenis pemanis, termasuk:
– Pemanis buatan (aspartam, sakarin, *acesulfame-K*)
– Pemanis alkohol gula (*erythritol*, sorbitol, *xylitol*)
– Tagatose
Berdasarkan konsumsinya, peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok dengan asupan tertinggi mengonsumsi rata-rata 191 miligram pemanis per hari—setara dengan satu sendok teh. Sebagai perbandingan, satu kaleng *diet soda* mengandung 200–300 miligram aspartam.
Sementara itu, kelompok dengan konsumsi menengah (66 miligram/hari) mengalami penurunan kognitif 35% lebih cepat (setara 1,3 tahun penuaan otak) dibandingkan kelompok terendah (20 miligram/hari).
“Studi ini bersifat observasional, jadi tidak bisa disimpulkan bahwa pemanis buatan langsung menyebabkan penurunan kognitif. Namun, ada korelasi antara konsumsi tinggi pemanis ini dengan penurunan fungsi otak yang lebih cepat,” tambah Suemoto.
Efek ini lebih terlihat pada orang di bawah 60 tahun dan penderita diabetes, yang lebih rentan mengalami gangguan memori jika mengonsumsi pemanis buatan berlebihan. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi asupannya demi menjaga kesehatan otak jangka panjang.