
Kelangkaan Beras Premium di Cibinong dan Depok, Konsumen Kesulitan Temukan Merek Favorit
Sejumlah supermarket di wilayah Cibinong dan Depok mengalami kelangkaan stok beras premium pada Rabu (20/8/2025). Banyak konsumen mengeluh kesulitan menemukan merek beras yang biasa mereka beli, sementara pilihan yang tersedia terbatas dengan harga cenderung lebih tinggi.
*Kompas.com* melakukan pengecekan langsung di dua lokasi, yaitu sebuah supermarket di Cibinong dan Margonda, Kota Depok. Di Cibinong, hanya dua merek beras yang terlihat di rak penjualan, yakni Beras Perkutut dan Beras Idola, keduanya dalam kemasan 5 kilogram dengan harga masing-masing Rp 74.500 dan Rp 95.000.
“Stoknya baru masuk minggu ini, dan hanya ada dua merek ini saja,” ujar seorang karyawan supermarket saat dikonfirmasi *Kompas.com*.
Kondisi sedikit berbeda ditemui di supermarket Margonda Raya, Depok. Di sini, variasi merek lebih beragam, mencakup Sania, Sumo, Topi Koki, Hypermart, dan Bulog. Harga beras premium 5 kilogram berkisar dari Rp 62.500 (Beras Bulog SPHP) hingga Rp 132.990 (Topi Koki Short Grain).
Kekecewaan Konsumen
Alya (36), salah satu pembeli di Margonda, mengungkapkan kekecewaannya karena tidak menemukan Beras Raja Platinum, merek yang biasa ia gunakan. “Sudah cari di 3-4 minimarket dekat rumah, tapi tidak ada. Akhirnya ke sini karena katanya lengkap,” tuturnya.
Ia menekankan bahwa pemilihan beras sangat berpengaruh pada selera makan keluarganya. “Sebagai ibu rumah tangga, saya ingin menyajikan beras yang enak untuk keluarga,” tambah Alya.
Pengalaman serupa dialami Tiara (38), yang mengaku kesulitan mendapatkan beras 5 kilogram sejak awal Agustus. “Juni-Juli masih mudah, tapi sekarang sangat susah,” katanya. Keduanya akhirnya memilih membeli Beras Sania setelah merek incaran mereka tidak tersedia.
Respons Kementerian Pertanian
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyoroti kelangkaan beras premium di ritel modern. Menurutnya, hal ini dipengaruhi kehati-hatian pengusaha ritel pasca-kasus beras oplosan.
“Tidak masalah,” tegas Amran saat ditemui usai acara Panen Raya Jaksa Mandiri di Kabupaten Bekasi, Selasa (19/8/2025).
Ia menegaskan pentingnya produsen menjaga kualitas beras sesuai label yang dipasarkan. “Kalau mau jual beras premium, harus sesuai isinya. Jangan beras biasa dengan harga Rp 12.000, broken-nya tinggi, tapi dijual Rp 17.000 dengan label premium. Itu tidak benar,” tegasnya.
Baca juga: Stok Beras Langka di Minimarket, Pasokan Terhambat Usai Isu Oplosan
Baca juga: Beras Premium Langka di Minimarket Mampang, Stok Kosong Sejak Awal Juli
Baca juga: Pramono Pastikan Stok Beras Aman meski Produk Food Station Ditarik dari Pasaran