Indonesia Hadapi Ancaman Kebutaan Akibat Komplikasi Diabetes
Angka kebutaan di Indonesia masih menjadi perhatian serius, dengan Retinopati Diabetik (RD) sebagai salah satu penyebab utama. Kondisi ini menyerang hampir 40% penderita diabetes dewasa, dan risikonya semakin tinggi seiring lamanya seseorang mengidap penyakit tersebut. Tanpa penanganan tepat, gangguan penglihatan ini bisa berujung pada kebutaan permanen.
Skrining Minim Jadi Tantangan Besar
Deteksi dini merupakan kunci mencegah kebutaan akibat RD. Sayangnya, di Indonesia, cakupan pemeriksaan mata masih sangat rendah—hanya sekitar 5% pasien diabetes yang menjalani skrining. Kendala utama meliputi keterbatasan alat kesehatan, kurangnya tenaga ahli, serta akses yang tidak merata ke layanan penanganan standar.
Kolaborasi untuk Solusi Terpadu
Menyikapi hal ini, Roche Indonesia bersama Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM (FK-KMK UGM) menjalin kemitraan untuk mengembangkan model penanganan RD yang komprehensif. Kerja sama ini bertujuan menciptakan sistem skrining terintegrasi, termasuk pemanfaatan tele-oftalmologi, serta memastikan pasien mendapat perawatan sesuai standar terkini. Penandatanganan kerja sama dilakukan pada 14 November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Diabetes Sedunia.





