
Momen Unik Usai Pertemuan Kim Jong Un dan Putin: Staf Bersihkan Jejak Biologis dengan Ekstra Hati-Hati
Begitu Kim Jong Un menyelesaikan pertemuan dengan Vladimir Putin di Beijing, sebuah adegan tak biasa terjadi. Staf khusus Korea Utara langsung bergerak cepat, membersihkan kursi, meja, hingga gelas yang baru saja disentuh oleh sang pemimpin.
Alexander Yunashev, jurnalis yang meliput Kremlin, mengungkapkan di Telegram bahwa tim pendamping Kim dengan teliti “menghapus semua jejak keberadaannya.” Bahkan, kain pembersih yang digunakan langsung dimasukkan ke dalam kantong plastik bening.
Lebih dari Sekadar Kebersihan
Tindakan ini bukan tanpa alasan. Para pengamat menyebutnya sebagai bagian dari protokol keamanan ekstrem Korea Utara untuk melindungi data biologis Kim Jong Un—mulai dari DNA, sidik jari, hingga air liur yang mungkin menempel di permukaan benda.
Mengapa DNA Sangat Berharga?
Michael Madden, peneliti Korea Utara dari Stimson Center AS, menjelaskan bahwa praktik ini sudah menjadi prosedur standar sejak era Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un. “Mereka menggunakan toilet khusus dan kantong sampah untuk membuang sisa-sisa tubuh, seperti puntung rokok atau limbah biologis, agar intelijen asing tidak bisa mengambil sampel,” ujarnya.
Dari sampel kecil seperti rambut atau air liur, pihak lain dapat menganalisis kondisi kesehatan, risiko penyakit, bahkan riwayat genetik sang pemimpin. Menurut jurnal *Nature*, DNA mengandung informasi sensitif yang bisa mengungkap identitas dan status medis seseorang.
Protokol yang Konsisten dalam Setiap Kunjungan
Ini bukan kali pertama staf Kim Jong Un melakukan tindakan pencegahan ekstra. Beberapa contoh sebelumnya termasuk:
– Pertemuan dengan Moon Jae-in (2018): Staf menyemprotkan cairan dan mengelap kursi yang digunakan Kim.
– KTT dengan Donald Trump (2019): Seluruh kamar hotel tempat ia menginap disterilkan, termasuk furnitur dan perlengkapan tidur.
Kim bahkan dilaporkan membawa toilet portabel dalam kunjungan luar negeri untuk memastikan tidak ada jejak biologis yang tertinggal.
Keamanan Data Biologis: Prioritas Utama
Bagi pemimpin otoriter seperti Kim Jong Un, melindungi data biologis sama pentingnya dengan menjaga rahasia militer atau politik. Praktik ini memperlihatkan betapa sensitifnya isu kesehatan dan kerahasiaan bagi figur dengan risiko keamanan tinggi.