
Legenda MotoGP yang Pensiun di Puncak Karier: Kisah Casey Stoner
Casey Stoner memutuskan mengakhiri karier balapnya di MotoGP saat masih berada di puncak performa. Pebalap asal Australia ini diakui memiliki bakat luar biasa, bahkan oleh rivalnya seperti Jorge Lorenzo. Stoner tercatat sebagai pembalap pertama yang berhasil menjuarai dunia di era MotoGP, sebuah pencapaian yang sulit ditandingi saat itu.
Kejeniusan Stoner dalam Menaklukkan Motor Ducati
Banyak pembalap kesulitan mengendalikan Desmosedici GP, tetapi Stoner justru mampu menjinakkannya dengan mulus. “Dia memiliki insting alami dan kemampuan luar biasa untuk memahami batas-batas lintasan dengan cepat,” puji Lorenzo, seperti dikutip dari DapetBlog, Sabtu (9/8/2025).
Sayangnya, Stoner memilih mundur pada musim 2012 di usia yang terbilang muda, 27 tahun. Keputusan itu diambil akibat masalah kesehatan serius yang menghalanginya untuk terus berlaga.
Kekaguman Lorenzo pada Kemampuan Stoner
Meski Lorenzo sendiri sudah tiga kali menjadi juara dunia, ia tetap mengakui kehebatan Stoner yang hanya meraih dua gelar (2007 dan 2011). Menurutnya, keunikan Stoner terletak pada kemampuannya membaca trek dengan cepat, bahkan di sirkuit yang baru dikenalnya.
“Kalau balapan dilakukan tanpa latihan, hanya langsung lomba, dia pasti akan menang semua. Dia akan menguasai semuanya,” ungkap Lorenzo.
Kemampuan Adaptasi di Segala Kondisi Trek
Lorenzo menambahkan, Stoner mampu beradaptasi di segala kondisi lintasan, baik kering maupun basah. “Dia tahu persis batas maksimal yang bisa dicapai di setiap sudut sirkuit. Di akhir latihan, mungkin kami bisa mendekati waktunya, tapi di putaran pertama, dia sudah dua detik lebih cepat. Itu sungguh luar biasa,” jelasnya.
Dengan talenta yang jarang ditemui, Stoner tetap dikenang sebagai salah satu pembalap terhebat meski kariernya terpotong lebih awal.