
Kesetaraan Gender di Dunia Olahraga: Liliyana Natsir dan Tisya Amallya Soroti Kemajuan Positif
Di tengah semarak Vidio Sport Festival 2025, dua atlet perempuan ternama Indonesia, Liliyana Natsir (Ci Butet) dan Tisya Amallya Putri, berbagi pandangan optimis tentang kemajuan kesetaraan antara atlet putra dan putri di Tanah Air.
Perempuan Tak Lagi Dipandang Rendah di Dunia Olahraga
Liliyana Natsir, legenda bulu tangkis Indonesia, menyatakan bahwa kini tidak ada lagi alasan bagi atlet perempuan untuk merasa lebih rendah dibanding rekan putra. Menurutnya, perbedaan perlakuan antara kedua gender di dunia olahraga semakin memudar. “Sekarang, penghargaan, pengakuan, dan bahkan nilai hadiah untuk atlet putri sudah setara dengan atlet putra,” ujarnya.
Ia juga mencontohkan bagaimana prestasi besar atlet perempuan kini dihargai sama pentingnya dengan pencapaian atlet laki-laki. Pengalamannya di nomor ganda campuran menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara atlet putra dan putri bisa berjalan seimbang. “Gender bukan penghalang untuk berprestasi. Federasi dan pemerintah sudah memberikan dukungan yang adil,” tegasnya.
Pentingnya Percaya Diri dan Kerja Keras
Tisya Amallya Putri, setter terbaik Proliga 2025, juga menyuarakan hal serupa. Meski mengakui bahwa tim voli putri masih sering dipandang sebelah mata dibanding tim putra, ia yakin bahwa dengan kerja keras dan dukungan yang tepat, kesetaraan prestasi bisa tercapai.
“Kepercayaan diri dan kerja tim adalah kunci. Kami di tim putri terus berusaha membuktikan bahwa kami juga bisa meraih kesuksesan setara,” ujar Tisya. Ia menambahkan bahwa dukungan dari federasi dan publik sangat membantu dalam mendorong kemajuan atlet perempuan.
Semangat dan Usaha Maksimal Jadi Kunci
Baik Liliyana maupun Tisya sepakat bahwa faktor penentu kesuksesan bukanlah gender, melainkan semangat, keyakinan, dan upaya maksimal. Keduanya berharap agar atlet perempuan terus termotivasi untuk berkembang, karena dunia olahraga kini semakin terbuka dan adil bagi semua.