Mana Lebih Sehat dan Bergizi untuk Tubuh?

0 0
Read Time:2 Minute, 12 Second

Protein Hewani vs. Nabati: Mana yang Lebih Baik untuk Gaya Hidup Aktif?

Protein adalah nutrisi penting yang bisa didapat dari sumber hewani maupun nabati. Tapi, alih-alih memilih salah satu, kombinasi keduanya justru memberikan manfaat lebih maksimal bagi tubuh.

Ahli gizi Ayu Anisadiyah, S.Gz, menjelaskan bahwa protein hewani dan nabati memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. “Jika digabungkan, manfaatnya akan lebih optimal,” ujarnya dalam peluncuran produk Milo Pro di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (24/8/2025). Kedua jenis protein ini sama-sama berperan penting dalam mendukung metabolisme tubuh.

Protein, Fondasi Utama Tubuh Aktif

Sebagai makronutrien esensial, protein berfungsi memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, termasuk otot. Bagi mereka yang aktif berolahraga, terutama latihan beban atau aktivitas intens, protein sangat penting untuk pemulihan otot dan peningkatan performa.

Ketika otot bekerja keras, terjadi kerusakan mikro pada serat otot. Protein berperan sebagai “bahan perbaikan” yang membantu memulihkan dan memperkuat otot. Kekurangan protein dapat menyebabkan penurunan massa otot, sistem imun lemah, hingga proses penyembuhan luka yang lebih lambat.

Namun, konsumsi protein berlebihan juga tidak disarankan. Ayu mengingatkan bahwa kelebihan protein dapat membebani ginjal. “Protein diproses di ginjal. Jika berlebihan, kerja ginjal akan lebih berat dan bisa menimbulkan masalah dalam jangka panjang,” tegasnya.

Sayangnya, konsumsi protein masyarakat Indonesia masih tergolong rendah, terutama di kalangan usia aktif. “Kebanyakan orang lebih fokus pada karbohidrat. Porsi nasi sering lebih besar daripada lauk, padahal kebutuhan protein orang aktif jauh lebih tinggi,” tambah Ayu.

Perbandingan Kandungan Protein Hewani dan Nabati

Tempe adalah makanan sumber protein nabati yang dibuat melalui proses fermentasi. Banyak nilai gizi tempe yang membuatnya punya banyak manfaat.

Protein hewani—seperti ayam, ikan, daging, telur, dan susu—mengandung asam amino esensial lengkap, sehingga lebih mudah diserap tubuh untuk pembentukan otot dan jaringan.

Sementara itu, protein nabati dari tahu, tempe, kacang-kacangan, dan biji-bijian memiliki kandungan serat tinggi serta lemak sehat. Meski asam aminonya tidak selengkap protein hewani, sumber nabati lebih rendah kolesterol dan lemak jenuh, sehingga baik untuk kesehatan jangka panjang.

“Protein nabati rendah kolesterol dan lemak jenuh, tapi asam aminonya tidak selengkap protein hewani,” jelas Ayu. Oleh karena itu, kombinasi keduanya dalam pola makan harian adalah strategi terbaik untuk mendukung gaya hidup aktif.

Waktu dan Cara Konsumsi yang Tepat

Ayu menyarankan konsumsi protein maksimal dua jam setelah olahraga untuk mempercepat pemulihan otot. Sedangkan jika tujuannya menambah energi sebelum beraktivitas, protein sebaiknya dikonsumsi 1-2 jam sebelumnya.

Bagi yang membutuhkan asupan protein praktis—seperti atlet atau pekerja sibuk—produk tinggi protein seperti susu protein bisa menjadi solusi. “Tapi tetap perhatikan kadar gulanya,” pesan Ayu.

Jadi, alih-alih membandingkan mana yang lebih baik, menggabungkan protein hewani dan nabati dalam pola makan harian adalah pilihan paling bijak. Dengan pengolahan yang sehat dan waktu konsumsi yang tepat, keduanya akan saling melengkapi untuk mendukung gaya hidup aktif secara optimal.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

5 Rahasia Hubungan Sehat dengan Teori Secure Attachment Style

Gaya Kelekatan dalam Hubungan: Mengenal *Secure Attachment* dan Manfaatnya Setiap orang memiliki cara unik dalam membentuk ikatan emosional, yang dikenal sebagai *attachment style* atau gaya kelekatan. Pola ini sangat dipengaruhi…

5 Langkah Psikiater Temukan Harapan Saat Hidup Terasa Hampa & Kosong

Merangkul Dinamika Hidup: Menemukan Harapan di Tengah Kekosongan Perasaan hampa dan kehilangan arah seringkali muncul sebagai bagian alami dari perjalanan hidup manusia. Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, psikiater dari…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Persikad Depok Takluk 10 Pemain Persiraja dalam Laga Seru Liga 2 Championship

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 1 views
Persikad Depok Takluk 10 Pemain Persiraja dalam Laga Seru Liga 2 Championship

Tonton Live Streaming Liverpool Vs Man United Liga Inggris 2025-2026: Link Resmi di Sini!

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Tonton Live Streaming Liverpool Vs Man United Liga Inggris 2025-2026: Link Resmi di Sini!

Persijap vs Bali United 1-2: Kemenangan Dramatis Serdadu Tridatu di Kandang Lawan

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Persijap vs Bali United 1-2: Kemenangan Dramatis Serdadu Tridatu di Kandang Lawan

Miller, Zarco, dan Mir Terlibat Insiden Seru di Sirkuit!

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 1 views
Miller, Zarco, dan Mir Terlibat Insiden Seru di Sirkuit!

Raul Fernandez Cetak Sejarah sebagai Juara MotoGP Australia 2025!

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 1 views
Raul Fernandez Cetak Sejarah sebagai Juara MotoGP Australia 2025!

Raih Kemenangan dan Podium Perdana di MotoGP

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 2 views
Raih Kemenangan dan Podium Perdana di MotoGP