Manfaat dan Penjelasan Lengkap dari Kemenkes

0 0
Read Time:1 Minute, 20 Second

Vaksin Campak: Perlindungan Optimal untuk Anak dari Penyakit Berbahaya

Vaksin campak bukan sekadar imunisasi biasa. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), vaksin ini menjadi tameng bagi anak-anak dari ancaman penyakit campak dan komplikasi serius yang berpotensi fatal. Agar perlindungan maksimal, imunisasi campak diberikan tiga kali sepanjang masa tumbuh kembang anak.

Jadwal Pemberian Vaksin Campak

Kepala Biro Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa vaksin campak pertama diberikan saat anak berusia sembilan bulan. Dosis berikutnya diulang pada usia 18 bulan, lalu dilanjutkan saat anak memasuki kelas 1 SD/MI atau setara. “Anak yang tidak bersekolah tetap wajib mendapatkannya,” tegas Aji dalam keterangan resmi, Senin (15/9/2025).

Mengapa Campak Berbahaya?

Campak disebabkan oleh virus yang mudah menular melalui percikan ludah saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Tingkat penularannya sangat tinggi. “Satu kasus campak bisa menginfeksi 12 hingga 18 orang yang belum terlindungi,” ungkap Aji, merujuk pada nilai *reproduction number* (Ro) penyakit ini.

Gejala utamanya meliputi:

  • Demam tinggi (>38°C) selama lebih dari tiga hari
  • Ruam merah dimulai dari belakang telinga
  • Batuk, pilek, dan mata merah

Tanpa vaksinasi, campak dapat memicu komplikasi seperti pneumonia, radang otak (ensefalitis), hingga kematian. Komplikasi ringan seperti diare dan infeksi telinga juga sering terjadi.

Manfaat Vaksin Campak

Vaksin campak terbukti mengurangi risiko gejala berat dan komplikasi. Anak yang diimunisasi cenderung pulih lebih cepat jika terinfeksi, bahkan tanpa perawatan khusus. Kemenkes juga memperketat surveilans dengan mendeteksi kasus berdasarkan gejala minimal demam dan ruam untuk memutus rantai penularan.

Dengan cakupan imunisasi yang luas, potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dapat dicegah. Memberikan vaksin campak sesuai jadwal adalah langkah cerdas orangtua untuk melindungi masa depan anak.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Kenali Gejala Batuk, Demam, dan Sesak Napas Sejak Dini!

Virus RSV dan Influenza: Mirip Gejalanya, tapi Bukan Penyakit Biasa Virus RSV (Respiratory Syncytial Virus) dan influenza sering dianggap sama karena sama-sama menyerang saluran pernapasan dan menunjukkan gejala serupa. Namun,…

Tantangan Global yang Lebih Serius dari Sekadar Gigitan Nyamuk

DBD: Ancaman Global yang Tak Pernah Usai dan Solusi Pencegahannya Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi momok menakutkan di berbagai negara, meski penyakit ini telah dikenal sejak lama. Ditularkan melalui…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Kenali Gejala Batuk, Demam, dan Sesak Napas Sejak Dini!

  • By Admin
  • November 3, 2025
  • 0 views
Kenali Gejala Batuk, Demam, dan Sesak Napas Sejak Dini!

Tantangan Global yang Lebih Serius dari Sekadar Gigitan Nyamuk

  • By Admin
  • November 3, 2025
  • 0 views
Tantangan Global yang Lebih Serius dari Sekadar Gigitan Nyamuk

Persiapan Garuda Muda Menuju Panggung Asia

  • By Admin
  • November 3, 2025
  • 2 views
Persiapan Garuda Muda Menuju Panggung Asia

Barcelona Terancam Gagal Rekrut Harry Kane Gara-gara Gaji Fantastis Rp480 Miliar

  • By Admin
  • November 3, 2025
  • 2 views
Barcelona Terancam Gagal Rekrut Harry Kane Gara-gara Gaji Fantastis Rp480 Miliar

PSSI Fokus Total Siapkan Timnas Indonesia Menuju SEA Games 2025

  • By Admin
  • November 3, 2025
  • 2 views
PSSI Fokus Total Siapkan Timnas Indonesia Menuju SEA Games 2025

Fadly Alberto, Bintang Timnas U17 Indonesia yang Mencuri Perhatian FIFA dengan Visi Tajamnya

  • By Admin
  • November 3, 2025
  • 3 views
Fadly Alberto, Bintang Timnas U17 Indonesia yang Mencuri Perhatian FIFA dengan Visi Tajamnya