
Jakarta –
Selama ini, olahraga pagi sering dianggap sebagai waktu ideal untuk menjaga kebugaran. Namun, temuan terbaru justru mengungkap bahwa aktivitas fisik di malam hari bisa memberikan keuntungan lebih, terutama bagi kesehatan jantung.
“Olahraga malam bukan cuma membantu melepas penat setelah seharian beraktivitas—tapi juga bisa memperpanjang usia,” jelas Dr. Patrick Kee, MD, Ph.D., ahli jantung dari Vital Heart & Vein, seperti dikutip dari *Parade*, Senin (8/9/2025).
Olahraga Malam Lebih Efektif untuk Jantung
Pernyataan Dr. Kee didasarkan pada penelitian besar tahun 2024 yang diterbitkan di *Diabetes Care*. Studi ini melibatkan hampir 30.000 orang dewasa dengan obesitas, termasuk 3.000 penderita diabetes tipe 2.
“Hasilnya cukup mengejutkan: Partisipan yang berolahraga di malam hari memiliki risiko kematian dan penyakit jantung paling rendah dibandingkan yang beraktivitas di pagi atau sore hari,” papar Dr. Kee.
Temuan ini mengindikasikan bahwa tubuh memiliki ritme alami yang memengaruhi responsnya terhadap olahraga. Dengan kata lain, waktu berolahraga ternyata berdampak signifikan pada hasilnya.
Pengaruh Ritme Sirkadian
Menurut Dr. Columbus Batiste, MD, ahli jantung dari Kaiser Permanente, California Selatan, manfaat olahraga malam berkaitan erat dengan ritme sirkadian tubuh.
“Efek positif olahraga di waktu malam dipengaruhi oleh jam internal tubuh, yang mengatur hormon stres, sistem saraf, dan fungsi pembuluh darah,” jelasnya.
Ia menambahkan, dampak ini lebih terlihat pada penderita diabetes tipe 2.
Olahraga pagi justru bisa memicu kenaikan tekanan darah dan gula darah karena tubuh sedang dalam kondisi hormon stres yang tinggi. Sementara itu, olahraga sore atau malam membantu tubuh lebih rileks dan mengurangi respons berlebihan tersebut.
Meski begitu, Dr. Cheng-Han Chen, MD, ahli jantung intervensional dari MemorialCare Saddleback Medical Center, menegaskan bahwa olahraga pagi tidak selalu berbahaya bagi jantung.
Klaim bahwa olahraga malam adalah pilihan terbaik untuk semua orang masih perlu penelitian lebih lanjut.
Apakah Olahraga Malam Mengganggu Tidur?
Salah satu kekhawatiran tentang olahraga malam adalah dampaknya pada kualitas tidur. Banyak orang khawatir berolahraga terlalu larut akan membuat mereka sulit terlelap.
Dr. Batiste menjelaskan bahwa hal ini bergantung pada intensitas dan jarak waktu sebelum tidur.
“Latihan intensif membutuhkan 2–4 jam pemulihan, sedangkan olahraga sedang perlu setidaknya 90 menit agar detak jantung, suhu tubuh, dan hormon stres kembali normal,” ujarnya.
Dr. Kee juga mengingatkan pentingnya menjaga pola tidur.
“Tidur sama pentingnya dengan olahraga. Kurang tidur meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Sekalipun rutin berolahraga, kurang tidur tetap berbahaya bagi jantung,” tegasnya.
Artinya, olahraga malam tetap bermanfaat asalkan tidak dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur.
Rekomendasi Olahraga Malam
Bagi yang ingin mencoba olahraga malam, ada banyak pilihan aktivitas ringan yang bisa dilakukan tanpa mengganggu tidur. Dr. Kee merekomendasikan jalan cepat, bersepeda santai, joging, latihan beban dengan *resistance band*, atau mengikuti kelas aerobik dan yoga.
Konsistensi Lebih Penting daripada Waktu
Meski penelitian terbaru mengungkap keunggulan olahraga malam, Dr. Chen menekankan bahwa konsistensi tetap faktor terpenting.
“Waktu terbaik untuk berolahraga adalah saat yang paling nyaman bagi masing-masing orang,” ujarnya.
Ia menyarankan memulai dengan aktivitas ringan, seperti jalan kaki 10 menit per hari, lalu meningkatkan intensitas secara bertahap.
“Pilih olahraga yang disukai agar lebih mudah dijadikan kebiasaan,” tambahnya.
Jadi, jika selama ini Anda lebih nyaman berolahraga malam, tak perlu ragu. Studi menunjukkan ada manfaat ekstra untuk jantung. Yang terpenting, tetaplah aktif bergerak.
“Olahraga kapan pun lebih baik daripada tidak sama sekali,” tutup Dr. Kee.