Masih Relevankah di Era Modern?

0 0
Read Time:2 Minute, 18 Second

Pola Asuh Kaku ala VOC: Masih Relevankah di Era Modern?

Gaya Pengasuhan yang Mulai Ditinggalkan

Di tengah perkembangan zaman, banyak orangtua masih memegang keyakinan bahwa disiplin ketat dan pengasuhan otoriter adalah cara terbaik membentuk karakter anak. Namun, muncul pertanyaan: apakah pendekatan seperti ini masih sesuai dengan kebutuhan anak-anak masa kini?

Salah satu pola asuh yang kini banyak diperbincangkan adalah Parenting VOC, istilah yang terinspirasi dari gaya otoriter zaman penjajahan Belanda (*Vereenigde Oostindische Compagnie* atau VOC). Pola ini menempatkan orangtua sebagai penguasa mutlak, sementara anak diharuskan patuh tanpa boleh membantah.

Namun, seiring meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental anak, metode pengasuhan seperti ini mulai dianggap ketinggalan zaman.

Pendapat Ahli: Gaya VOC Tak Lagi Sesuai

Menurut Psikolog Meity Arianty, pola asuh ala VOC sudah tidak relevan dengan perkembangan psikologis anak di era modern.

*“Tentu tidak cocok, terutama karena anak-anak sekarang membutuhkan pendekatan yang lebih demokratis, penuh empati, dan mengedepankan komunikasi,”* jelas Meity dalam wawancara dengan Kompas.com, Selasa (5/8/2025).

Dunia saat ini bergerak cepat, dinamis, dan penuh tantangan. Pendekatan otoriter yang memaksa anak tunduk tanpa diskusi justru berpotensi menghambat kreativitas dan kemandirian mereka.

*“Di masa sekarang, anak perlu dibimbing dengan kasih sayang dan dialog terbuka,”* tambah Meity.

Pengasuhan yang sehat bukan lagi tentang siapa yang paling berkuasa, melainkan bagaimana orangtua dan anak bisa membangun hubungan saling percaya, saling mendukung, dan menghargai perbedaan pandangan.

Anak Butuh Dihargai, Bukan Dikendalikan

Anak-anak tidak hanya memerlukan aturan dan perintah, tetapi juga ruang untuk merasa diakui sebagai individu yang memiliki pemikiran dan emosi.

*“Mereka perlu diberikan apresiasi atas perasaan dan pendapatnya agar tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, kritis, dan mandiri,”* ujar Meity.

Ketika anak merasa dihargai, mereka akan lebih mudah membangun kepercayaan diri, berani menyampaikan ide, dan mampu mengambil keputusan secara independen. Sebaliknya, jika terus ditekan, anak bisa tumbuh dengan rasa tidak aman dan ketakutan berlebihan.

Dampak Negatif Pola Asuh Otoriter

Pengasuhan yang terlalu kaku dan menekan dapat berdampak buruk pada perkembangan psikologis anak.

Meity memperingatkan bahwa pendekatan ini berisiko menciptakan anak-anak yang cemas, rendah diri, atau bahkan memberontak secara diam-diam.

*“Pola asuh yang terlalu keras berpotensi memicu kecemasan, kurangnya percaya diri, hingga perlawanan terselubung yang bisa berujung pada gangguan perilaku di masa depan,”* jelasnya.

Anak yang selalu dipaksa patuh cenderung mencari cara untuk melawan, entah dengan berbohong, menyembunyikan perasaan, atau menarik diri dari interaksi. Dalam jangka panjang, hubungan antara orangtua dan anak bisa menjadi renggang.

Menuju Pengasuhan yang Lebih Demokratis

Di era sekarang, pola asuh ideal adalah yang mengutamakan komunikasi, empati, dan penghargaan terhadap anak sebagai individu.

Tujuan pengasuhan bukan sekadar menciptakan anak yang penurut, melainkan membentuk pribadi yang tangguh, berani berpendapat, dan siap menghadapi kompleksitas kehidupan.

Orangtua perlu menyadari bahwa anak bukanlah objek yang harus selalu tunduk, melainkan manusia utuh yang butuh dipahami dan diberi ruang untuk berkembang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Pasangan Ideal yang Saling Melengkapi!

Aries, zodiak pertama dalam siklus astrologi, dikenal sebagai sosok pemberani, spontan, dan penuh semangat. Simbol domba jantan mencerminkan sifat alaminya sebagai pemimpin yang tak ragu mengambil inisiatif, termasuk dalam urusan…

Fakta dari Ahli Gizi

Pagi dan kopi seolah sudah menjadi pasangan yang tak terpisahkan. Bagi sebagian orang, hari belum benar-benar dimulai tanpa menikmati secangkir kopi hangat. Namun, apakah kebiasaan minum kopi sebelum sarapan, saat…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

IDAI Ungkap Pentingnya Pemeriksaan Gratis untuk Deteksi Dini Kesehatan Anak

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 1 views
IDAI Ungkap Pentingnya Pemeriksaan Gratis untuk Deteksi Dini Kesehatan Anak

Pasangan Ideal yang Saling Melengkapi!

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 1 views
Pasangan Ideal yang Saling Melengkapi!

Fakta dari Ahli Gizi

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 1 views
Fakta dari Ahli Gizi

Layanan Pajak Kendaraan Jabar Buka Akhir Pekan Sampai 2025 – Lebih Mudah & Cepat!

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 1 views
Layanan Pajak Kendaraan Jabar Buka Akhir Pekan Sampai 2025 – Lebih Mudah & Cepat!

Festival UMKM & Penampilan D’MASIV: Daihatsu Kumpul Sahabat Cirebon 2023

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 1 views
Festival UMKM & Penampilan D’MASIV: Daihatsu Kumpul Sahabat Cirebon 2023

Cerita Seru Dirly Idol dan Mobil Impiannya

  • By Admin
  • August 9, 2025
  • 1 views
Cerita Seru Dirly Idol dan Mobil Impiannya