
Suasana malam di sekitar Polda Metro Jaya berubah mencekam ketika massa demonstran yang bergerak di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, terpaksa mundur ke Terowongan Semanggi setelah dibubarkan aparat pada Jumat (29/8/2025) malam. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 20.19 WIB, di mana kerumunan yang semula bergerak dari arah Gatot Subroto akhirnya berhamburan mencari perlindungan di bawah terowongan.
Kondisi Keruh dan Ricuh di Lokasi
Massa aksi yang didominasi oleh orang-orang berbaju hitam tanpa identitas kampus terlihat berdesakan di dalam terowongan. Suara ledakan petasan dan gas air mata terus menggema, sementara asap tebal memenuhi udara. Akibatnya, arus kendaraan dari Terowongan Semanggi menuju Senayan macet total karena demonstran memadati badan jalan.
Sebuah ambulans terlihat mendekati kerumunan dari arah Bendungan Hilir dan berhenti sekitar 10 menit sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan. Belum diketahui apakah kendaraan tersebut membawa korban atau tidak.
Latar Belakang Aksi Demonstrasi
Aksi ini digagas oleh BEM UI dan BEM SI sebagai bentuk protes atas tindakan represif aparat terhadap masyarakat, termasuk kasus viral pengemudi ojek online yang tertabrak kendaraan Brimob dalam demonstrasi sehari sebelumnya. Koordinator BEM UI, Bima, menegaskan bahwa aksi ini adalah wujud solidaritas terhadap korban kekerasan polisi.
Lima Tuntutan Utama Mahasiswa
Berikut adalah poin-poin tuntutan yang disampaikan dalam aksi:
- Polri harus bertanggung jawab atas penangkapan, kekerasan, hingga korban jiwa dalam demonstrasi
- Pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolri yang dianggap abai terhadap tindakan represif
- Hukuman tegas bagi anggota Polri yang terlibat kekerasan dan pelanggaran HAM
- Pembebasan semua demonstran yang ditahan
- Reformasi mendasar di tubuh Polri agar kembali sesuai tugas pokoknya