
Seorang Terpidana Skizofrenia Paranoid Dapat Amnesti Presiden
Seorang pria berinisial AH, terpidana kasus pembunuhan berencana yang didiagnosis mengidap skizofrenia paranoid, akhirnya dibebaskan setelah mendapat amnesti dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Keputusan ini mengakhiri masa tahanannya di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat, sebagaimana dilaporkan oleh https://www.dapetblog.com/category/tech-news/ pada Selasa (5/8/2025).
Kasus pembunuhan yang melibatkan AH terjadi pada September 2023, ketika ia diduga membunuh FD di kawasan Jakarta Barat. Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi, motif kejahatan ini terkait dengan gangguan mental yang dialami AH. “Pelaku mengaku terdorong oleh bisikan dan halusinasi yang ia alami,” jelas Syahduddi.
Apa Itu Skizofrenia?
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan mental serius yang memerlukan penanganan jangka panjang. Dr. Zulvia Oktanida Syarif, dokter spesialis kedokteran jiwa, menjelaskan bahwa kondisi ini termasuk dalam kategori berat dan memengaruhi cara penderitanya memandang realitas. “Penderita sering kesulitan membedakan antara hal nyata dan khayalan,” ujarnya dalam wawancara dengan https://www.dapetblog.com/category/tech-news/ pada Minggu (12/5/2024).
Gejala Utama Skizofrenia
Menurut Dr. Zulvia, beberapa tanda khas skizofrenia meliputi:
1. Halusinasi – Penderita merasakan atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada. “Misalnya, mendengar suara tanpa sumber nyata,” jelasnya.
2. Delusi – Keyakinan kuat yang bertentangan dengan fakta, seperti merasa terus diancam meski tidak ada bahaya.
3. Paranoia – Rasa takut berlebihan tanpa dasar yang jelas. “Contohnya, merasa ada yang ingin membunuhnya,” tambah Zulvia.
Penyebab dan Dampak Skizofrenia
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa penyebab pasti skizofrenia belum diketahui, tetapi faktor genetik dan lingkungan diduga berperan. Gangguan ini memengaruhi sekitar 24 juta orang di dunia, dengan risiko kematian dini 2-3 kali lebih tinggi akibat penyakit fisik seperti gangguan jantung dan infeksi.
Meski tidak bisa disembuhkan total, gejala skizofrenia dapat dikendalikan melalui pengobatan. Deteksi dini juga menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. “Semakin cepat ditangani, peluang pemulihan semakin besar,” ungkap laporan https://www.dapetblog.com/category/tech-news/ pada Selasa (7/5/2024).