
Perceraian di Usia Senja: Tantangan dan Dukungan yang Tepat
Fenomena *grey divorce* semakin mengemuka, merujuk pada perpisahan pasangan yang telah menikah puluhan tahun dan berusia di atas 50 tahun. Tak hanya menghadapi perubahan hidup yang besar, mereka sering kali dibebani stigma sosial dan cibiran dari lingkungan sekitar. Padahal, dukungan yang tepat justru menjadi kunci agar mereka bisa melewati fase ini dengan lebih baik.
Stigma dan Dampak Psikologis
Banyak pasangan yang memilih berpisah di usia lanjut justru menghadapi pertanyaan-pertanyaan tidak nyaman, seperti “Kenapa baru sekarang?” atau “Apa penyebabnya?”. Pertanyaan semacam ini justru memperburuk tekanan emosional yang sudah ada. Alih-alih membantu, hal tersebut malah membuat mereka merasa semakin terpojok dan sulit move on.
Dukungan yang Lebih Efektif
Daripada fokus pada penyebab perceraian, lebih baik memberikan pertanyaan yang bersifat solutif dan empatik. Misalnya:
- “Apa yang bisa saya bantu?” – menunjukkan kesediaan untuk mendukung tanpa menghakimi.
- “Apa rencanamu ke depan?” – membantu mereka memandang ke masa depan dengan lebih optimis.
Dengan pendekatan seperti ini, pasangan yang mengalami *grey divorce* akan merasa lebih didukung dan termotivasi untuk membangun hidup baru.