Menitipkan Orangtua di Panti Jompo: Solusi atau Dilema?

0 0
Read Time:1 Minute, 24 Second

Memutuskan untuk menempatkan orangtua di panti jompo kerap menjadi pilihan yang berat bagi banyak keluarga. Di satu sisi, fasilitas ini menawarkan pendampingan profesional bagi lansia. Namun di sisi lain, muncul kekhawatiran mengenai dampak emosional yang mungkin dialami orangtua.

Psikolog Klinis Fitri Jayanthi, M.Psi., menekankan bahwa keputusan ini tidak boleh dianggap remeh. “Harus ada pertimbangan mendalam, mulai dari aspek psikologis orangtua, faktor budaya, hingga kesiapan mereka menerima perubahan lingkungan,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (30/6/2025).

Fasilitas dan Interaksi Sosial untuk Lansia

Keunggulan utama panti jompo terletak pada ketersediaan tenaga ahli yang paham kebutuhan lansia. “Orangtua akan mendapatkan perawatan dari profesional yang mengerti kondisi fisik dan psikis mereka,” jelas Fitri.

Selain itu, berbagai aktivitas seperti senam, kelas kreatif, dan kegiatan keagamaan biasanya tersedia. Rutinitas ini membantu lansia tetap aktif sekaligus mengurangi rasa kesepian. “Partisipasi dalam kegiatan sosial di panti jompo dapat menjaga kesehatan mental dan fisik orangtua,” tambahnya.

Dampak Psikologis yang Perlu Diwaspadai

Namun, ada risiko emosional yang mengintai. Beberapa lansia mungkin merasa tidak dianggap penting atau ditinggalkan keluarga. “Perasaan ini bisa muncul jika komunikasi dengan anak terputus atau mereka tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan,” papar Fitri.

Lingkungan panti yang tidak cocok juga berpotensi memicu masalah psikologis. “Ketidaknyamanan di tempat baru bisa memicu stres berlebihan, kesepian, bahkan depresi pada lansia,” tegasnya.

Kriteria Panti Jompo sebagai Solusi Ideal

Fitri menegaskan bahwa pilihan ini harus didasari kesadaran penuh, bukan keterpaksaan. “Banyak kasus dimana orangtua justru membutuhkan teman sebaya dan perawatan intensif yang tidak bisa diberikan keluarga karena keterbatasan waktu,” ungkapnya.

Yang terpenting, keputusan harus dibuat bersama dengan persetujuan orangtua. “Hubungan emosional harus tetap dijaga melalui komunikasi rutin dan kunjungan. Tanpa itu, penempatan di panti jompo justru bisa merusak ikatan keluarga,” tutup Fitri.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

5 Rahasia Hubungan Sehat dengan Teori Secure Attachment Style

Gaya Kelekatan dalam Hubungan: Mengenal *Secure Attachment* dan Manfaatnya Setiap orang memiliki cara unik dalam membentuk ikatan emosional, yang dikenal sebagai *attachment style* atau gaya kelekatan. Pola ini sangat dipengaruhi…

5 Langkah Psikiater Temukan Harapan Saat Hidup Terasa Hampa & Kosong

Merangkul Dinamika Hidup: Menemukan Harapan di Tengah Kekosongan Perasaan hampa dan kehilangan arah seringkali muncul sebagai bagian alami dari perjalanan hidup manusia. Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, psikiater dari…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

7 Kanal Penyaluran Beras SPHP Digenjot Pemda untuk Cegah Lonjakan Harga, Dorong Mendagri!

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
7 Kanal Penyaluran Beras SPHP Digenjot Pemda untuk Cegah Lonjakan Harga, Dorong Mendagri!

Deretan Toko Tutup & Fasilitas Tak Terawat

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Deretan Toko Tutup & Fasilitas Tak Terawat

Indonesia Diprediksi Masih Krisis Dokter Spesialis hingga HUT ke-100, Menkes Ungkap Fakta Mengejutkan!

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Indonesia Diprediksi Masih Krisis Dokter Spesialis hingga HUT ke-100, Menkes Ungkap Fakta Mengejutkan!

Gawat! Identitas Pelatih Timnas Indonesia Masih Misteri, Rapat Exco Jadi Penentu

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 1 views
Gawat! Identitas Pelatih Timnas Indonesia Masih Misteri, Rapat Exco Jadi Penentu

Nico Paz Jadi Pahlawan Como, Mengalahkan Kontribusi Lamine Yamal di Barcelona

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Nico Paz Jadi Pahlawan Como, Mengalahkan Kontribusi Lamine Yamal di Barcelona

Simon Tahamata Ungkap Alasan Haru Pelukan Erat dengan Frank de Boer, Bukan Sekadar Kode Pelatih Timnas Indonesia

  • By Admin
  • October 20, 2025
  • 0 views
Simon Tahamata Ungkap Alasan Haru Pelukan Erat dengan Frank de Boer, Bukan Sekadar Kode Pelatih Timnas Indonesia