
“Mendaki gunung lewati lembah. Sungai mengalir indah ke samudra.” Lirik lagu dari OST *Ninja Hatori* itu seolah menjadi soundtrack perjalanan Dzaky Nurcahyo, jurnalis Kompas.com, menuju salah satu ujung timur Indonesia. Bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), ia menjelajahi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kecamatan Tasifeto, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (13/8/2025). PLBN ini menjadi gerbang terdepan yang memisahkan Indonesia dari Timor Leste.
Perjalanan
Dari Jakarta, perjalanan dimulai dengan menaiki pesawat menuju Bandara El Tari, Kupang. Dzaky dan tim BNPP berangkat pukul 06.45 WIB dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, menempuh penerbangan sekitar tiga jam. Setelah mendarat, mereka langsung melanjutkan perjalanan darat menggunakan Toyota Innova hitam menuju PLBN Motaain.
Jefri, sopir yang membawa mereka, mengungkapkan bahwa rute menuju Belu memakan waktu minimal delapan jam. “Jalannya berkelok, melewati banyak bukit,” katanya sambil memacu kendaraan.
Membelah Bukit
Perjalanan dari Bandara El Tari dimulai sekitar pukul 10.30 WITA. Cuaca terik menyengat hingga menembus kaca film mobil. Tanpa hambatan berarti, kendaraan melaju dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam. Dzaky pun sempat berbincang dengan Jefri, yang ternyata memiliki keluarga besar di Timor Leste. “Keluarga mama kebanyakan di sana. Kami dulu mengungsi ke Kupang saat kerusuhan,” cerita Jefri.
Setelah 1,5 jam, mereka tiba di Fatuleu, Kabupaten Kupang—wilayah dataran tinggi NTT. Di sinilah tantangan sebenarnya dimulai. Jalan berkelok, naik-turun bukit, dan kontur yang tidak rata membuat perut terasa mual. Perjalanan pun berlanjut selama tujuh jam sebelum akhirnya tiba di Kabupaten Belu sekitar pukul 18.00 WITA.
Rute Memutar ke PLBN Motaain
Meski sudah mencapai Belu, perjalanan belum usai. Ibu kota kabupaten, Atambua, sedang ramai oleh pawai warga, memblokade jalan utama. Tim terpaksa mengambil rute memutar yang seharusnya hanya 60 menit menjadi dua jam. Mereka melewati hutan dan pesisir pantai sebelum akhirnya tiba di PLBN Motaain setelah 8,5 jam perjalanan darat.
Di sana, mereka disambut pejabat PLBN yang sedang mempersiapkan perayaan HUT ke-80 RI.
Ekspedisi ini merupakan kolaborasi Kompas.com dan BNPP. Selain PLBN Motaain, tim juga akan menjelajahi PLBN Motamasin dan PLBN Aruk. Kisah lengkap perjalanan serta liputan HUT RI bisa diikuti di tautan [HUT ke-80 RI 2025](https://www.dapetblog.com/category/tech-news/).