
DPP Partai Nasdem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Fraksi DPR
Partai Nasdem resmi mengambil tindakan tegas terhadap dua anggotanya di DPR RI, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach. Keduanya dinonaktifkan dari keanggotaan fraksi partai tersebut setelah pernyataan mereka dianggap melukai perasaan publik dan menyimpang dari nilai perjuangan partai.
Hermawi Taslim, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah menimbang berbagai faktor. “Dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat, terdapat pernyataan dari anggota DPR Fraksi Nasdem yang dinilai tidak pantas dan menyinggung masyarakat,” ujarnya. Kebijakan penonaktifan resmi berlaku mulai Senin, 1 September 2025.
Sahroni Dikritik karena Sebut Publik “Tolol”
Ahmad Sahroni sebelumnya menjadi sorotan akibat komentarnya yang kontroversial. Saat menanggapi desakan pembubaran DPR, politikus ini menyebut pandangan tersebut sebagai “mental orang tolol”.
“Boleh saja mengkritik DPR, tapi bilang ‘bubarin DPR’ itu mental orang paling tolol sedunia. Apa kita semua di sini pintar? Enggak, kan?” ucap Sahroni saat kunjungan kerja di Polda Sumut, 22 Agustus 2025. Pernyataan ini memicu kecaman luas, hingga akhirnya ia dipindahkan dari Wakil Ketua Komisi III ke Komisi I DPR sebelum akhirnya dinonaktifkan.
Nafa Urbach Bela Kenaikan Tunjangan Perumahan
Sementara itu, Nafa Urbach menuai protes setelah membela kebijakan tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta per bulan untuk anggota DPR. Dalam siaran TikTok, ia menyebut bahwa dana tersebut bukan kenaikan fasilitas, melainkan kompensasi karena tidak lagi mendapat rumah jabatan.
“Itu bukan kenaikan, tapi pengganti rumah dinas yang sudah dikembalikan ke pemerintah,” kata Nafa. Namun, argumennya justru memicu kemarahan warganet yang menilai pernyataannya tidak peka terhadap kesulitan ekonomi rakyat.
Dengan keputusan penonaktifan ini, Partai Nasdem menunjukkan sikap tegas terhadap perilaku anggotanya yang dianggap merugikan citra partai dan mengabaikan aspirasi masyarakat.