Obesitas seringkali dianggap sekadar masalah berat badan atau penampilan, namun nyatanya kondisi ini jauh lebih kompleks. Di baliknya, tersimpan risiko berbagai penyakit kronis yang mengancam kesehatan. Dr. Farid Kurniawan, Sp.PD, PhD, dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI), mengungkap bahwa obesitas bisa menjadi gerbang munculnya gangguan kesehatan serius.

Baca juga: Cara Mengetahui Apakah Kamu Obesitas atau Kelebihan Berat Badan

“Obesitas dapat memicu diabetes, hipertensi, disabilitas, hingga kanker. Ini bukan hanya soal berat badan, melainkan kaitan erat dengan masalah kesehatan lain,” jelas Farid dalam acara Kolaborasi dan Inovasi untuk Indonesia Sehat: Prioritas pada Isu Obesitas, di Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025).

Lemak Berlebih dan Gangguan Hormonal

Menurut Farid, obesitas bermula dari akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. Lemak tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan energi, tetapi juga mengganggu keseimbangan hormon.

“Sel-sel lemak memiliki sifat dinamis, bisa ramping atau gemuk. Kondisi ini memicu produksi zat-zat tertentu yang memengaruhi kerja hormon,” paparnya.

Efeknya, tubuh mengalami peningkatan peradangan. Jika dibiarkan, peradangan kronis ini bisa menjadi pemicu utama penyakit serius.

Obesitas dan Penyakit Kronis: Kaitan yang Tak Terelakkan

Salah satu dampak fatal dari penumpukan lemak adalah peradangan berkepanjangan. Farid menegaskan, ini bukan sekadar reaksi sementara, melainkan gangguan yang mengacaukan fungsi hormon vital.

“Peradangan kronis inilah yang meningkatkan risiko penyakit metabolik,” ujarnya.

Baca juga: Mengapa Angka Obesitas Tinggi di Jakarta, Papua, dan Sulawesi Utara? Ini Kata Ahli

Dalam jangka panjang, peradangan menyebabkan resistensi insulin—kondisi di mana hormon insulin tidak bekerja optimal. Resistensi ini menjadi awal mula penyakit seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan jantung.

“Resistensi insulin adalah akar dari diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Bahkan bisa memicu pembengkakan organ,” tegas Farid.

Tak hanya itu, resistensi insulin juga memengaruhi produksi hormon IGF-1 (Insulin-like Growth Factor 1). Kadarnya yang terlalu tinggi dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Kanker dan Disabilitas: Dampak yang Mengintai

Kelebihan hormon IGF-1 berpotensi memicu pertumbuhan sel abnormal, yang berujung pada kanker. Selain itu, lemak berlebih memberi tekanan pada organ, mengganggu metabolisme, dan meningkatkan risiko disabilitas akibat hambatan gerak.

Karena itu, obesitas dijuluki “ibu dari penyakit kronis”—sebab bisa menjadi akar masalah kesehatan yang lebih berat.

Mencegah obesitas adalah kunci utama. Farid menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat, langkah preventif, dan penanganan serius. Pola hidup sehat, seperti menjaga asupan makanan, aktif bergerak, dan rutin mengecek berat badan serta lingkar pinggang, dapat mengurangi risikonya. Pemeriksaan kesehatan berkala juga disarankan untuk deteksi dini.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Obesitas Menurut Dokter, Bangun Kebiasaan Sehat