Padel Menggeser Popularitas Sepeda, Analisis Sosiolog Mengungkap Alasannya

0 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

Padel, olahraga yang kini sedang populer di Indonesia, perlahan menggeser demam bersepeda yang sempat melanda saat pandemi Covid-19. Jika dulu jalanan ramai dengan pesepeda dan toko sepeda penuh pembeli, kini lapangan padel mulai bermunculan di Jakarta dan sekitarnya.

Pergeseran Tren: Dari Sepeda ke Padel

Menurut pengamat, peralihan tren olahraga ini adalah hal yang wajar. Sosiolog Nia Elvina S.Sos., M.Si., menjelaskan bahwa fenomena ini merupakan bagian dari siklus gaya hidup masyarakat.

Mengapa Tren Selalu Berubah?

“Tren dalam masyarakat bersifat siklikal. Apa yang populer di satu periode bisa berbeda di waktu berikutnya, tetapi bisa kembali lagi sekitar satu dekade kemudian,” ujar Nia kepada Kompas.com, Sabtu (9/8/2025).

Ia membandingkannya dengan mode pakaian yang selalu berganti, namun terkadang kembali ke gaya lama. Yang menarik, menurutnya, adalah siapa yang menjadi pengikut tren tersebut.

Fakta di Lapangan

Dilaporkan oleh https://www.dapetblog.com/category/tech-news/, Sabtu (9/8/2025), penjualan sepeda mewah di STC Senayan, Jakarta Pusat, turun drastis pasca-pandemi. Sebaliknya, lapangan padel semakin banyak dibangun di Jakarta, bahkan beberapa masih dalam tahap pembangunan.

Olahraga padel menggeser tren bersepeda di Indonesia. Simak penjelasan sosiologis soal pergeseran ini dan mengapa masyarakat mudah ikut-ikutan tren.

Fenomena FOMO dalam Tren Olahraga

Nia menyebut bahwa pengikut tren, terutama dari kalangan menengah ke bawah, sering kali terdorong oleh FOMO (fear of missing out).

“Mereka cenderung melihat tren dari permukaan, bukan esensinya. Karena itu, mudah terpengaruh,” jelasnya.

Padahal, olahraga seperti padel atau bersepeda memerlukan biaya tidak sedikit. Raket padel bisa mencapai jutaan rupiah, sama seperti harga sepeda yang bisa tembus puluhan juta.

Bagaimana Mereka Bisa Ikut Tren?

Nia mengungkapkan, banyak masyarakat menengah ke bawah menggunakan pinjaman, baik online maupun offline, untuk memenuhi gaya hidup, termasuk mengikuti tren olahraga.

“Secara sosiologis, ini dilakukan untuk meningkatkan prestise di mata sosial,” tambahnya.

Ikut Tren Tanpa Rugi? Ini Kuncinya

Menurut Nia, mengikuti tren olahraga tidak masalah asal sesuai kemampuan dan kebutuhan.

“Jika olahraga padel dilakukan untuk kesehatan dan biayanya terjangkau, itu berarti kita memahami esensinya,” ujarnya.

Ia memberi contoh fenomena boneka Labubu:

“Membeli karena maknanya, seperti simbol motivasi, itu wajar. Tapi jika hanya karena ikut-ikutan selebriti, itu tidak berdasar.”

Hal serupa berlaku pada tren olahraga. Tanpa pertimbangan matang, risiko kerugian finansial bisa terjadi.

Berapa Lama Tren Padel Akan Bertahan?

Meski sedang naik daun, Nia memprediksi popularitas padel tidak akan bertahan lama. Seperti tren sepeda, antusiasme masyarakat akan mereda ketika muncul olahraga baru.

Olahraga padel menggeser tren bersepeda di Indonesia. Simak penjelasan sosiologis soal pergeseran ini dan mengapa masyarakat mudah ikut-ikutan tren.

Pesan Penting

Kunci utama adalah memahami tujuan mengikuti tren—apakah untuk kesehatan, hobi, atau sekadar gengsi. Dengan begitu, masyarakat bisa terhindar dari risiko finansial dan kekecewaan di kemudian hari.

Tren mungkin sementara, tetapi dampak dari keputusan finansial bisa bertahan lebih lama.

Baca Juga:

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Gelisah hingga Harus Ditutup

Ibu Menyusui di Ruang Publik: Perilaku Alami yang Masih Dilihat dengan Mata Negatif Menyusui di tempat umum seharusnya dianggap sebagai hal yang wajar, sama seperti memberikan makanan kepada anak. Namun,…

Kapan Harus Dimulai?

Gaya Asuh Otoriter (VOC): Kapan Waktu yang Tepat Menerapkannya? Gaya pengasuhan otoriter atau _parenting_ VOC dikenal dengan pendekatan disiplin ketat, aturan tegas, dan sistem hukuman yang jelas. Meski dianggap ketinggalan…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

TVS M1-S Siap Meluncur: Motor Listrik Terbaru dengan Performa Maksimal!

  • By Admin
  • August 10, 2025
  • 1 views
TVS M1-S Siap Meluncur: Motor Listrik Terbaru dengan Performa Maksimal!

Uji Nyata Honda HR-V RS e:HEV: Performa Tangguh & Irit BBM untuk Aktivitas Sehari-hari

  • By Admin
  • August 10, 2025
  • 1 views
Uji Nyata Honda HR-V RS e:HEV: Performa Tangguh & Irit BBM untuk Aktivitas Sehari-hari

BMK Berencana Gabung MotoGP, Tunda Hingga Setelah 2027

  • By Admin
  • August 10, 2025
  • 1 views
BMK Berencana Gabung MotoGP, Tunda Hingga Setelah 2027

Gelisah hingga Harus Ditutup

  • By Admin
  • August 10, 2025
  • 1 views
Gelisah hingga Harus Ditutup

Kapan Harus Dimulai?

  • By Admin
  • August 10, 2025
  • 2 views
Kapan Harus Dimulai?

5 Tips Jitu dari Cak Imin Hindari Penipuan Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Pekerja Migran

  • By Admin
  • August 10, 2025
  • 1 views
5 Tips Jitu dari Cak Imin Hindari Penipuan Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Pekerja Migran