Pejaten Shelter Makin Besar, Namun Dana Masih Jadi Kendala

0 0
Read Time:1 Minute, 30 Second

Susana Somali, pendiri Pejaten Shelter, mengisahkan betapa tempat penampungan hewan yang dirintisnya sejak 2009 telah mengalami transformasi luar biasa. Awalnya, fasilitas ini hanya mampu menampung 70 anjing dan kucing. Kini, kapasitasnya melonjak menjadi sekitar 500 hewan.

“Sama sekali tidak menyangka akan berkembang sebesar ini, bahkan menjadi begitu populer. Dulu, saya hanya merancangnya untuk 70 hewan,” ujar Susana dalam pertemuan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (2/7/2025).

Ia menegaskan bahwa niat awalnya bukan untuk membangun gerakan perlindungan hewan berskala besar. “Tidak ada rencana untuk memperbesar shelter atau memulai gerakan tertentu. Ini semua terjadi secara alami,” tambahnya.

Kolaborasi dengan Pemprov DKI dan Tantangan Pendanaan

Meski bermula dari inisiatif pribadi, Pejaten Shelter kini menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani hewan terlantar. Namun, Susana mengungkapkan bahwa operasional shelter terus dihantui oleh keterbatasan dana.

Hingga saat ini, keberlangsungan shelter bergantung pada donasi masyarakat, sponsor, lembaga, serta upaya Susana sendiri dalam menggalang dana melalui media sosial. “Saya secara pribadi mencari bantuan, termasuk melalui lobi dan kampanye daring,” jelasnya.

Ia berharap Pemprov DKI segera merealisasikan janji pembangunan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) untuk memperkuat kapasitas penanganan hewan terlantar di Jakarta.

Konflik dengan Warga dan Ancaman Penutupan

Belum lama ini, Pejaten Shelter nyaris ditutup setelah seekor babi hutan milik shelter kabur dan memasuki permukiman warga di RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Rabu (25/6/2025).

Warga setempat menuntut penutupan shelter, meski menegaskan bahwa hal tersebut bukan karena kebencian terhadap hewan. “Kami bukan anti-hewan, tapi keberadaan shelter di kawasan permukiman dirasa mengganggu,” kata Herry Kurniawan, perwakilan warga, Kamis (26/6/2025).

Susana menyatakan kesiapannya jika shelter harus ditutup, namun mengingatkan konsekuensinya. “Kalau ditutup, justru akan menjadi beban tambahan bagi Dinas KPKP. Bagaimana jika hewan-hewan ini dilepas? Bukankah lebih rumit?” ujarnya saat diwawancarai di Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Posts

Ketika Negara Abai Lindungi HAM Masyarakat Adat

Kisah Maba Sangaji: Ketika Hak Adat dan Alam Diabaikan Kasus warga adat Maba Sangaji mengungkap luka mendalam yang dialami masyarakat adat dalam perjuangan mempertahankan tanah leluhur dan lingkungan hidup mereka.…

Pramono Dorong Kota Tua Jadi Surga Kreatif bagi Seniman Indonesia

Jakarta akan segera menyambut babak baru dalam dunia seni dan budaya. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan rencana pemindahan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Langkah…

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

You Missed

Solusi Efisien yang Menyimpan Risiko Keamanan Tersembunyi

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
Solusi Efisien yang Menyimpan Risiko Keamanan Tersembunyi

Mana Lebih Nyaman & Praktis?

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
Mana Lebih Nyaman & Praktis?

5 Penyebab AC Mobil Dingin Hanya Saat Berkendara & Solusinya!

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 0 views
5 Penyebab AC Mobil Dingin Hanya Saat Berkendara & Solusinya!

5 Tips Dokter Ampuh Cegah Migrain Akibat Cuaca Panas yang Menyiksa

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 1 views
5 Tips Dokter Ampuh Cegah Migrain Akibat Cuaca Panas yang Menyiksa

Raul dan Trackhouse Racing Cetak Sejarah dengan Kemenangan Epik di MotoGP Australia!

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 1 views
Raul dan Trackhouse Racing Cetak Sejarah dengan Kemenangan Epik di MotoGP Australia!

Bezzecchi Raih Podium Meski Dihukum Double Long Lap Penalty di Balapan Seru

  • By Admin
  • October 19, 2025
  • 2 views
Bezzecchi Raih Podium Meski Dihukum Double Long Lap Penalty di Balapan Seru