
Lima Kecamatan di Sumenep Catat Kasus Campak Tertinggi, Ini Penyebabnya
Sumenep, Jawa Timur, mencatat lima kecamatan dengan jumlah kasus campak tertinggi. Kalianget memuncaki daftar dengan 220 kasus, disusul Rubaru (146 kasus), Kota (122 kasus), Dasuk (115 kasus), dan Saronggi (107 kasus). Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyebut lonjakan ini dipicu rendahnya cakupan imunisasi selama pandemi Covid-19.
Apa Itu Campak? Kenali Gejala, Penyebab, dan Mengapa Kasusnya Tinggi di Sumenep
“Banyak anak yang terlewat imunisasi campak selama empat tahun terakhir akibat pandemi,” ujar Fauzi, seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/8/2025). Tanpa vaksinasi, kekebalan tubuh anak menjadi rentan, membuat mereka lebih mudah terpapar virus campak.
Lalu, apakah vaksinasi saja cukup untuk mencegah penularan? Simak penjelasannya berikut ini.
Cara Mencegah Campak
Campak disebabkan oleh virus *Morbillivirus* dari keluarga *paramyxovirus*, yang menular melalui droplet saat penderita batuk atau bersin. Penularan juga bisa terjadi melalui sentuhan permukaan terkontaminasi, lalu menyentuh hidung atau mulut.
1. Divaksin
Anak-anak:
Menurut situs RS Mitra Keluarga, ada dua jenis vaksin campak:
- MMR: Melindungi dari campak, gondongan, dan rubella. Dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, kedua pada 4-6 tahun.
- MMRV: Tambahan perlindungan untuk cacar air, diberikan pada anak usia 12 bulan-12 tahun.
Meski demikian, tabel imunisasi dasar di Puskesmas Pekayon Jaya, Bekasi, menunjukkan vaksin campak-rubella diberikan pada usia 9 dan 18 bulan. Jenis vaksinnya bisa dikonfirmasi lebih lanjut ke tenaga kesehatan.
Dewasa:
Orang dewasa yang pernah divaksin atau terkena campak cukup mendapat satu dosis MMR. Dosis kedua diperlukan bagi:
- Tenaga kesehatan.
- Usia ≥18 tahun yang belum divaksin.
- Berkunjung ke daerah wabah campak.
Kelompok yang Tidak Boleh Divaksin
Termasuk orang dengan:
- Alergi komponen vaksin.
- Riwayat reaksi serius terhadap vaksin sebelumnya.
- Penyakit seperti TBC, autoimun, atau kanker yang melemahkan imun.
2. Pola Hidup Sehat
Langkah pencegahan tambahan:
- Cuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas di tempat umum.
- Hindari berbagi barang pribadi dengan orang sakit.
Waspadai Komplikasi Campak
Meski jarang, campak bisa memicu kondisi serius seperti:
- Radang telinga.
- Bronkitis atau pneumonia.
- Ensefalitis (infeksi otak).
Upaya Penanganan di Sumenep
Kabid P2P Dinkes Sumenep, Achmad Syamsuri, menyatakan sebagian besar pasien telah ditangani, meski beberapa perlu dirujuk ke rumah sakit. Untuk mengendalikan penyebaran, imunisasi massal akan digelar mulai 25 Agustus 2025, menyasar anak usia 9-59 bulan di 26 puskesmas.
Dampak Pandemi pada Cakupan Imunisasi
Pembatasan aktivitas selama pandemi mengakibatkan banyak posyandu tidak beroperasi. Akibatnya, ribuan anak tidak mendapat vaksin campak. Data Januari-Agustus 2025 mencatat 1.944 kasus dengan 12 kematian.
“Korban meninggal umumnya tidak diimunisasi, bahkan ada yang sama sekali tidak mendapat vaksin (*zero dose*),” pungkas Achmad.